Pola Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-Hari [Part 2]

Tuesday, December 12, 2017

ini adalah lanjutan dapri part pertama..
silahkan dibaca yaaaa.....

B.    Penyakit    Akibat    Pola    Hidup    Tidak    Sehat

Jutaan orang di Indonesia terancam terkena penyakit menular atau degeneratife akibat pola hidup yang kurang baik. Penyakit degeneratif antara lain diabetes, hipertensi, jantung, osteoporosis, stress, dan lain-lain telah diderita oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan serta di desa-desa di seluruh pelosok Tanah Air. Penyebab terjadinya penyakit tidak menular (PTM) sangat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti: merokok, minum-minuman beralkohol, kegemukan (obesitas), dan kurang berolahraga. 

Penyakit akibat pola hidup yang tidak sehata tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1.  Penyakit Akibat Merokok
Salah satu akibat dari Pola hidup yang tidak sehat adalah disebabkan dari kebiasaan Merokok. Sebenarnya kita sudah tahu bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Namun banyak pula yang mengabaikannya. Padahal pada bungkus rokok dapat kita baca dengan mudah kalimat tentang bahaya rokok sebagai berikut:

“MEROKOK    DAPAT    MENYEBABKAN    KANKER,    SERANGAN    JANTUNG,     IMPOTENSI,    GANGGUAN    KEHAMILAN    DAN     JANIN”

Namun anehnya masih banyak dari saudara-saudara kita, kakak dan orang tua kita yang merokok dan tidak merasa bahwa perbuatannya merugikan diri sendiri dengan adanya ancaman-ancaman di dalam bungkus rokok yang mereka pegang. 

a.  Kandungan Zat dalam Rokok

Rokok mengandung ribuan zat, 50 persen di antaranya telah diklasifikasikan sebagai zat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah radioaktif
Polonium-201, Acetone (bahan dalam cat), Amonia (pembersih toilet), naphthalene, DDT (pestisida) dan racun arsenik lainnya. Selain itu ketika dibakar, rokok mengeluarkan gas hidrogen sianida yang sering digunakan dalam kamar gas untuk hukuman mati. Belum lagi jika pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang membuat darah sulit mengambil oksigen dari paru-paru. 

Zat-zat lain yang berbahaya dan sering disebut antara lain adalah Tar dan Nikotin. Tar adalah satu kesatuan dari empat puluh tiga bahan yang menyebabkan kanker. Sedangkan Nikotin adalah zat yang dapat merangsang saraf dan otak sehingga menimbulkan efek kecanduan. Hal inilah yang membuat seorang perokok seringkali sulit melepaskan diri dari jeratan rokok. Dari keseluruhan kasus penyakit jantung yang terjadi pada manusia, 25 persennya merupakan akibat dari merokok.

b.  Penyakit-Penyakit Akibat Rokok

Penyakit yang disebabkan oleh rokok tidak terbatas pada yang disebutkan di dalam bungkus rokok saja. Tetapi masih banyak jenis Penyakit yang terkait dengan rokok lainnya, diantaranya adalah:

1)  Kanker kandung kemih.
2)  Kanker lambung, usus dan colon.
3)  Kanker mulut, tekak dan esofagus.
4)  Kanker hati dan pankreas.
5)  Kanker payudara, mulut rahim dan rahim.
6)  Kanker paru-paru, bronkhitis dan infeksi saluran pernafasan kronis.
7)  Penyakit jantung dan stroke hemoragik.
8)  Pengeroposan tulang atau osteoporosis.
9)  Penurunan kesuburan bahkan kemandulan.
10)  Keguguran bahkan hingga melahirkan bayi yang cacat.
11)  Emfisima, ulser peptik dan batuk menahun.
12)  Lemah otot, penyakit gusi dan kerusakan pada mata.

2.  Penyakit Akibat Penyalahgunaan Narkoba

a.  Pengertian Narkoba
Sebelum kita membicarakan apa itu narkoba, ada baiknya kita tahu tentang jenis obat-obatan khusus (biasa disebut obat-obatan psikoaktif). Obat-obatan yang dimaksud disini adalah bahan kimia (jenis obat) yang bila diminum atau dimakan akan mempengaruhi fungsi otak dan susunan saraf, sehingga berpengaruh pada  mood serta perilaku  orang tersebut.

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan/zat adiktif lainnya. Narkotika dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu Golongan I, II dan III. Golongan I merupakan narkotika yang dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi serta memiliki potensi tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan. Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pilihan terakhir untuk terapi. Sedangkan golongan III berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. 

Narkoba, sesuai dengan efek/dampaknya adalah jenis-jenis obat yang dapat dikategorikan sebagai obat-obatan psikoaktif yaitu: Sesuatu bahan /zat kimia yang dapat merubah cara jalan pikiran seseorang atau merubah fungsi yang hubungannya dengan susunan syaraf pusat.

b.  Dampak Pemakaian Narkoba
Semua obat dapat menyebabkan akibat yang tidak baik, tergantung dari jumlah yang digunakan, jumlah pemakaian, lamanya pemakaian dan keadaan ketika obat digunakan. Kematian yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan ini cukup tinggi. Dampak pemakaian/Penyalahgunaan Narkoba yang ditimbulkan tidak semua orang sama, akan tetapi tergantung pada hal-hal sebagai berikut.

1)  Ketergantungan
  Tidak ada obat yang menjadikan ketergantungan  (dependency)  fisik atau psikis secara langsung. Bagaimanapun obat-obatan (narkoba) akan memberi dampak/akibat, yang dapat terjadi di semua tahap pemakaian, mulai dari coba-coba sampai ketergantungan. Semua obat dapat menjadi masalah bila dipakai berlebihan atau tidak menurut aturannya. Kenyataannya semua obat akan menjadi “adiksi” oleh karena seseorang akan menjadi tergantung secara fisik maupun psikis terhadap obat tersebut. Sulit memisahkan antara keduanya karena saling berhubungan. 

Obat dapat menjadikan sehat dan dapat pula menjadikan masalah pada seseorang. Oleh karena itu, perlu perhatian terhadapnya. Ketergantungan obat pada seseorang dapat terjadi secara psikis dan fisik atau keduanya:

a)  Ketergantungan Psikis
Ditemui pada seseorang yang menggunakan obat-obatan ini sangat penting daripada kegiatan lain dalam hidupnya, mereka akan ketagihan dan sangat sulit untuk berhenti. Seseorang merasa/sangat yakin bahwa bila mengalami sesuatu yang sulit/kesulitan tanpa ada yang bisa menolong kecuali Narkoba.

b)  Ketergantungan Fisik
Ditemui pada seseorang di mana tubuhnya telah beradaptasi dengan obat, tubuhnya berfungsi normal dengan adanya obat dalam tubuh. Bila dihentikan pemakaian obat maka fungsi alat-alat tubuhnya akan berubah.

2)  Toleransi
Sensititifitas dari obat lama kelamaan menurun, penurunan sensitifitas obat tersebut menyebabkan dosis pemakaian obat makin besar untuk menghasilkan efek yang sama. Torelansi terhadap obat-obatan berkembang dari hari ke hari tergantung dari frekuensi penggunaan. Seseorang yang menggunakan obat untuk pertama kalinya mempunyai toleransi terhadap obat itu sangat rendah dan merasakan efek obat sangat kuat sekali.

Makin sering menggunakannya, makin kurang merasakan efek obat tersebut. Untuk menghasilkan efek yang sama diperlukan penambahan jumlah obat. Bila seseorang berhenti menggunakan obat tersebut untuk sementara, toleransinya akan menurun, tetapi akan cepat naik lagi dengan pemakaian kembali.

3)  Gejala Putus Obat
Gejala putus obat akan terjadi pada seseorang yang sudah tergantung pada obat tertentu kemudian dihentikan atau dikurangi dosis pemakaian biasanya. Seseorang bila mengalami gejala putus obat ini akan merasa sakit, perasaan tidak enak, rasa nyeri di tubuh, perasaan ketagihan.

4)  Pengaruh Narkoba
Sulit untuk memprediksi bagaimana obat mempengaruhi seseorang. Efeknya selalu berhubungan dengan jenis/klasifikasi narkoba, berapa banyak dosis obat yang digunakan, kualitas dari narkoba, seberapa sering menggunakannya, seberapa tinggi konsentrasi obat, bagaimana cara menggunakannya, sifat/mood dari pengguna, efek yang diharapkan oleh pengguna, suasana hati seseorang ketika menggunakan.

MENCEGAH    LEBIH    BAIK    DARI    PADA    MENGOBATI,    UNTUK     ITU    JANGAN    PERNAH    MEMULAI    ATAU    MENCOBA    MENGGUNAKAN    NARKOBA,    KATAKAN    TIDAK    PADA    NARKOBA

3.  Serangan Jantung

a.  Pengertian Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi kesehatan yang sangat emergency untuk ditangani, Jika terlambat maka sangat mungkin penderita segera menemui ajalnya (kematian). Penyakit serangan jantung  (Heart Attack) yang dalam bahasa medisnya disebut sebagai Myocardial Infarction (MI), adalah kerusakan bahkan kematian otot jantung (myocardium) yang disebabkan terhentinya secara mendadak suplay darah (sebagai pembawa Oksigen) kedaerah tersebut sebagai akibat dari beberapa faktor. 

Menurut dr. Delima dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes, 2007:3) orang yang terkena penyakit jantung butuh  perawatan intensif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejak tahun 2007  penyakit jantung  jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan, jumlah kematian lebih dari 220.000 jiwa tiap tahun.

Sedangkan jumlah kasusnya melampaui penyakit tuberkulosis yang angka kematiannya mencapai 127.000 jiwa. Angkanya makin bertambah tiap tahun akibat gaya hidup masyarakat yang suka mengudap makanan tinggi lemak atau makanan siap saji.

b.  Gejala-gejala Serangan Jantung

Setiap orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan keluhan yang tentunya berbeda, namun umumnya seseorang akan merasakan beberapa hal spesifik seperti :

1)  Nyeri dada, dimana otot kekurangan suplay darah (disebut kondisi iskemi) yang berdampak kebutuhan oksigen oleh otot berkurang.
2)  Sesak nafas, Biasanya dirasakan oleh orang yang mengalami gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3)  Kelelahan atau kepenatan, adanya kelainan jantung dapat menimbulkan pemompaan jantung yang tidak maksimal.
4)  Adanya perasaan berdebar-debar (palpitasi).
5)  Pusing dan pingsan, hal ini dapat merupakan gejala awal dari penderita penyakit serangan jantung.
6)  Kebiru-biruan pada bibir, jari tangan dan kaki sebagai tanda aliran darah yang kurang adekuat keseluruh tubuh.
7)  Keringat dingin secara mendadak, dan lainnya seperti mual dan perasaan cemas.

4.  Penyakit Maag
Penyakit   Maag adalah penyakit   yang ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan bila pola hidup kita tidak teratur dan tidak sehat.

5.  Penyakit Kanker Paru-paru Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) di dalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi dari sel itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

a.  Penyebab Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru pada pria lebih besar presentasenya dibandingkan dengan wanita dan penyebab utamanya adalah merokok. Jadi tidak heran apabila penyakit ini lebih besar diderita oleh kaum pria. Resiko menderita kanker paru-paru lebih besar apabila semakin sering merokok. Oleh sebab itu, berhentilah merokok dari sekarang apabila tidak mau terserang penyakit  ini. Selain merokok penyebab lain dari penyakit kanker paru-paru adalah zat atau polusi yang terhirup, namun presentasenya lebih sedikit bila dibandingkan dengan merokok.

b.  Gejala-gejala Kanker Paru-paru
  Gejala-gejala kanker paru-paru adalah sebagai berikut.
1)  Batuk yang berulang-ulang bahkan semakin parah.
2)  Warna dahak berubah bahkan berdarah.
3)  Susah bernapas.
4)  Tanpa ada sebab kepala terasa nyeri.
5)  Tanpa sebab yang jelas juga berat badan menjadi turun dan menjadi kehilangan selera makan.
6)  Suara berubah menjadi serak.
7)  Leher dan wajah membengkak.


Pola Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-Hari [Part 1]

Monday, December 11, 2017

Aaslamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

didin malam hari ini kembali lagi  untuk memberikan informasi terkait pola hidup sehat. semoga bermnfaat untuk semuanya.. silahkan di baca gan...

A.    Pola    Hidup    Sehat

Siapakah di antara kamu yang tidak ingin memiliki tubuh yang sehat dan kuat? Setiap orang pasti menginginkan tubuh yang sehat dan kuat. Agar tubuh kita sehat dan kuat maka kalian harus melakukan pola hidup sehat. Apakah pola hidup sehat itu? Perilaku-perilaku apa saja yang sesuai dengan pola hidup sehat? Hal-hal apa yang mempengaruhinya? Bagaimana cara menerapkan dalam kehidupan kalian? Agar kalian bisa memahami tentang pola hidup sehat, pelajari materi ini dengan cermat!Sekarang coba kalian baca tentang materi berikut ini :

1.  Hakikat Hidup Sehat

Menurut Kementerian Kesehatan (2012:72) hidup sehat adalah hidup tanpa gangguan masalah kesehatan baik berupa penyakit-penyakit fisik (kondisi tubuh) maupun non fisik (kondisi jiwa, hati dan pikiran). Perilaku sehat merupakan tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga serta makan makanan bergizi.

Praktik perilaku hidup sehat dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan hidup sehat, atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai hidup dengan cara yang sehat, untuk mendapatkan kesejahteraan badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial maupun ekonomi. Perilaku hidup sehat sebagai perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. 

Kesehatan sangatlah penting untuk meraih kebahagiaan hidup. Syarat utama seseorang dapat menikmati kebahagiaan dalam hidup ini adalah saat mereka memiliki kesehatan secara jasmani dan rohani. Hidup sehat menjadi cara seseorang untuk menuju kebahagiaan hidup. Bayangkan saja, jika kita mempunyai segudang kekayaan dan dikelilingi orang-orang tercinta di sekitar kita, akan tetapi kita dalam keadaan stress atau terbaring di rumah sakit, apakah kita akan merasakan kebahagiaan
secara sempurna. Oleh sebab itu, mulailah membiasakan hidup sehat. Sebab salah satu resep kebahagiaan ternyata adalah apabila kita bisa hidup dalam kondisi sehat.

2.  Hakikat Pola Hidup Sehat

Sehat sampai akhir hayat merupakan suatu dambaan semua orang selama hidup di dunia, Upaya pemeliharaan kesehatan tak akan berhasil jika tidak ada perubahan sikap mental dan perilaku. Dari berbagai macam penyakit yang ada sekarang ini, sumber akarnya tidak lain adalah pola hidup yang keliru. Bila kita menjalani pola hidup yang sehat dan benar, penyakit akan jauh dari kita.

Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh antara jasmani dan rohani yang saling terkait yang tidak bisa dipisahkan, dengan kata lain apa yang mempengaruhi pikiran, akan mempengarui tubuh. Kondisi
kerohanian kita mempunyai pengaruh pada keadaan fisik kita dan begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagian dan tawa yang penuh kesenangan menghasilkan suatu perubahan yang besar dalam sistem kekebalan tubuh. Kita sebenarnya bisa menolong tubuh kita melawan penyakit dengan lebih baik yaitu dengan kegembiraan. Penelitian ini dapat mewujudkan bagaimana eratnya kerja sama antara pikiran dan tubuh.

Pola hidup sehat yang kita harapkan yaitu segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Kesehatan bukanlah segala-galanya namun segala-galanya tanpa kesehatan tidak ada artinya. Bahkan sehat merupakan investasi, hak dan kewajiban setiap manusia.

Menurut Kotler (2002:192) yang dimakud dengan pola hidup sehat adalah hidup dengan pola atau gaya yang lebih fokus kepada hal hal kesehatan, baik itu makanan, perilaku, bahkan gaya hidup yang sangat berpengaruh kepada kesehatan dan menuju hidup yang sehat baik jasmani maupun rohani. Lebih lanjut Kotler mengemukakan bahwa pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan yang di dukung oleh keinginan dan minat dan bagaimana pikiran menjalaninya dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Dari penyataan tersebut di atas, makin terasa bahwa sehat adalah kebutuhan dan milik kita yang harus diperjuangkan. Karena dengan pola hidup sehat, kita akan sehat lahir dan bathin, yaitu: merasa nyaman, aman dan tentaram, memiliki rasa percaya diri, sukses dalam pekerjaan, serta dapat menikmati kehidupan sosial di lingkungan keluarga, tetangga dan masyarakat.

Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Pola hidup sehat menyangkut aturan untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani, sebab pengertian hidup sehat yang sempurna mencakup aspek keduanya. 

Pola-pola hidup sehat baik secara jasmani maupun rohani antara
lain sebagai berikut.

a.  Pola Meraih Kesehatan Jasmani

Sehat menurut Organisasi Kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) adalah segala bentuk kesehatan badan, rohani/mental dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan-kelemahan. Sehat menurut Undang-Undang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan jasmani atau kesehatan badan dapat kita peroleh jika kita mampu menerapkan pola hidup sehat dengan baik dan benar. Berikut ini pola meraih kesehatan jasmani yang perlu diikuti antara lain sebagai berikut.

1)  Pola Makan yang Sehat

Tubuh akan selalu terpengaruh oleh makanan yang dikonsumsi. Makan makanan yang sehat dalam arti harus mengandung jumlah gizi yang seimbang. Agar selalu diingat kita harus memeriksa label makanan dan minuman yang kita beli baik menyangkut kandungan gizinya maupun tanggal kedaluarsanya, juga bagaimana makanan tersebut harus dimasak. 

2)  Minum Cukup Air

Minumlah air putih setidaknya enam sampai delapan gelas air setiap hari. Minum lebih banyak air setelah kita melakukan aktivitas fisik berat seperti olahraga. Minum yang cukup akan membantu menggantikan air yang hilang dan juga membersihkan racun dari tubuh. Minum banyak air sangat dianjurkan, akan tetapi hindari konsumsi minuman yang mengandung soda dan berkafein.

3)  Lakukan Olahraga yang Cukup

Olahraga yang teratur dan terukur akan membuat kondisi jasmani kita selalu terjaga. Di samping itu, dengan berolahraga juga membantu  mengatasi ketegangan mental kita. Selain itu, dengan berolahraga yang teratur juga akan memperlancar sirkulasi darah, memperkuat otot, dan meningkatkan kadar oksigen tubuh. Olahraga yang mudah dan murah dapat kita lakukan antara lain berjalan cepat, jogging atau bersepeda.

4)  Hindari Kebiasaan Buruk

Selain harus menjalankan kebiasaan baik, kita juga harus menjauhkan kebiasaan buruk, seperti makan makanan yang kurang bergizi, jajan sembarangan, merokok apalagi menyalahgunakan narkoba.

b.  Pola Meraih Kesehatan Rohani

Orang yang rohaninya sehat adalah mereka yang selalu bersyukur, bergembira atas nikmat yang diterimanya, merasa cukup, sabar, ikhlas, ikut senang tatkala temannya mendapatkan untung, ikut susah tatkala melihat temannya susah, selalu berusaha agar orang lain senang, tawakal dan mau menerima apa adanya. Semuanya ini adalah tanda-tanda seseorang yang sedang dalam keadaan sehat rohani.

Penyakit rohani bisa menimpa siapapun, baik kepada orang kaya maupun orang miskin, pejabat tinggi maupun rakyat biasa, orang pintar maupun kepada orang bodoh. Penyakit rohani ini, lebih membahayakan daripada sekedar penyakit fisik atau jasmani. Penyakit rohani tidak saja berdampak pada yang bersangkutan, tetapi justru berdapak pada orang lain. Orang yang terkena penyakit rohani, seperti dengki, iri hati atau hasut, maka orang-orang dekatnya, seperti teman atau tetangga, dan masyarakat lingkungannya akan terkena akibatnya.

Penyakit rohani, sekalipun tidak dirasakan, tetapi dampaknya cukup luas. Misalnya, di sekolah terdapat orang yang tidak sehat rohaninya kurang bersyukur, dengki, iri hati, hasut, maka sekolah itu secara keseluruhan bisa menjadi tidak sehat. Keadilan, kejujuran, kebenaran akan sulit diwujudkan, sebagai akibat dari adanya orang-orang yang kurang sehat rohaninya itu.

Agar selalu sehat secara rohani, maka kita perlu menerapkan pola hidup sehat seperti: rohani yang sehat, jiwa yang sehat, hati yang sehat, ruh yang sehat, keempatnya memiliki kedalaman makna yang sama. Kesehatan rohani menyangkut kondisi pikiran, hati dan ketentraman batin.

3.  Keuntungan dan Manfaat Penerapan Pola Hidup Sehat

Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh seseorang yang telah melakukan dan menerapkan pola hidup sehat antara lain sebagai berikut.

a.  Dapat tidur dengan nyenyak.
b.  Dapat bekerja lebih maksimal serta meningkatkan kinerja.
c.  Dapat belajar dengan baik.
d.  Berpikiran positif dan sehat.
e.  Merasa damai, nyaman dan tentram.
f.  Memiliki penampilan yang sehat.
g.  Mendapatkan kehidupan dan interaksi sosial yang baik.
h.  Lebih percaya diri.
i.  Menghemat pengeluaran untuk kesehatan.
j.  Terhindar dari penyakit.

4.  Faktor-faktor  Penghalang dalam Menjaga Pola Hidup Sehat

Pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan sosial yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap. Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak pada kesehatan individu tersebut dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya. Perubahan perlu dilakukan bukan pada
individu saja, tetapi juga pada lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola perilakunya.

Saat ini, ada beberapa hal yang sering kita abaikan dalam menjalani hidup sehat, sehingga akibat buruk dari kebiasan tersebut menganggu kesehatan dan menyebabkan hidup tidak sehat. Kebiasaan buruk tersebut antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak, sampai dengan makan camilan berkalori tinggi. Hasil observasi pakar kesehatan menunjukkan bahwa ada beberapa pola perilaku buruk yang dapat menghalangi individu untuk menjalani hidup sehat, terutama pada remaja. Gaya hidup remaja harus dibimbing sejak dini sehingga tidak terpengaruh oleh berbagai perubahan lingkungan.

Perubahan gaya hidup masyarakat, berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat ini, seperti kurang gerak secara fisik, perilaku merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat dan lain-lain. Berikut ini adalah gaya hidup remaja yang kurang baik atau menjauhkan diri dari pola hidup sehat.

a.  Kebiasaan Merokok

Salah satu kebiasaan jelek yang banyak dikerjakan orang adalah merokok. Sesuai dengan Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2004, merokok dimulai pada remaja umur 10 tahun. Remaja umur 15 sampai 19 tahun menduduki angka 60% sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok di rumah. Pada saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang terpapar asap rokok atau perokok pasif yang dapat menjadi faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) lainya.

b.  Kurang Gerak Fisik

Kurang gerak (hipokinetik) merupakan kondisi tubuh yang kurang gerak. Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasional untuk penduduk umur 15 tahun keatas menunjukkan angka yang
mengkhawatirkan hanya 9% aja mereka yang melakukan olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO, 43% penyakit yang ada, berkaitan kaitanya dengan unsur kurang gerak.

c.  Pola Makan Tidak Seimbang

Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah mencapai 99%. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak dan mencapai angka 11%.

Menurut Pete Cohen psikolog terkenal, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling baik untuk membuang kebiasaan buruk
yaitu mengantinyan dengan kebiasaan yang lebih baik yang menurut beberapa penelitian perlu pengulangan 20–30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.

5.  Langkah-langkah Mencapai Pola Hidup Sehat

Tetap dalam keadaan sehat merupakan dambaan semua orang, agar dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari untuk bekerja menghidupi diri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Pada Deklarasi Vientiane tentang gaya hidup sehat Asean, diartikan sebagai praktek perilaku dan praktek sosial yang mendukung kesehatan dan merupakan cerminan dari nilai-nilai dan jati diri dari kelompok dan masyarakat dimana penduduk hidup dan menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk memenuhi kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan fisik.

Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, ada faktor bawaan, faktor yang didapat sejak lahir dan faktor lingkungan. Ada yang bisa disikapi atau disiasati tapi ada yang harus diterima apa adanya, kalau  orang yang tinggal di kota harus bersiap untuk menghirup udara yang tercemar polusi, bekerja malam harus mengorbankan tidur malam dan sebagainya.

Hidup sehat dan benar itu hanya dengan empat kalimat, yaitu: makan yang pantas, berolahraga dengan teratur, stop rokok dan alkohol, serta mental dan bathin tenang dan seimbang. Dengan empat kalimat tersebut menurut sebuah penelitian, penyakit tekanan darah tinggi berkurang 55%, stroke dan jantung koroner berkurang 75%, diabetes berkurang 50%, tumor berkurang 35%, dan usia rata-rata dapat diperpanjang 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan hidup manusia.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan semua hal tersebut, maka ada enam tips mengenai cara menghargai hidup agar berjalan dengan teratur dan sesuai dengan yang diharapkan. Tips tersebut antara lain :

a.  Udara Bersih

Udara bersih dan segar merupakan hal pokok untuk hidup sehat. Sepanjang hari dan saat tidur malam hari, ventilasi yang cukup dalam rumah dan tempat kerja menjamin bahwa darah kita akan selalu mendistribusikan cukup oksigen pada setiap jaringan tubuh. Menghirup udara pagi juga merupakan salah satu cara yang baik untuk melancarkan kelangsungan oksigen didalam tubuh.

b.  Sinar Matahari

  Sinar matahari bermanfaat bagi tubuh apabila tidak berlebihan dan diperoleh pagi hari. Cahaya matahari banyak memberikan keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut. 

1)  15–30 menit di bawah sinar matahari tiap harinya baik pagi maupun sore membantu tubuh untuk mensintesa vitamin. Contohnya vitamin D yang berguna untuk menghasilkan Ca dan F yang berfungsi dalam membangun dan memperbaiki tulang.
2)  Cahaya matahari bisa membunuh bakteri.
3) Cahaya matahari menolong seseorang untuk beradaptasi dengan dunia malam atau depresi terhadap musin dingin.

c.  Istirahat

Tubuh harus dapat istirahat untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kita harus menyediakan waktu berekreasi dan beristirahat untuk menghilangkan ketegangan dalam pekerjaan. Tanpa istirahat yang cukup orang sering kali gugup tiap kali berbicara, depresi dan mudah tersinggung, maka istirahat yang cukup itu perlu.

d.  Gerak Badan

  Gerak badan atau olahraga penting bagi kesehatan kita, karena :

1)  Gerakan badan membantu untuk menormalkan tekanan darah.
2)  Gerakan badan membiarkan lebih banyak darah mencapai setiap jaringan tubuh untuk mempertahakan kehangatan.
3)  Gerakan badan memberikan energi listrik ke otak dan sel-sel saraf, hal ini memberikan kesehatan dengan merangsang sistem kekebalan tubuh.
4)  Gerakan badan menjaga badan agar tampak segar dan bugar.

e.  Air

Air sangat dibutuhkan setiap sel dalam tubuh kita. Oleh karena itu, kita harus banyak minum air. Hal itu perlu dilakukan karena hal berikut.

1)  Dalam ukuran berat, tubuh berisi kurang lebih 70 % air.
2)  Tubuh membutuhkan kira-kira dua liter air setiap harinya untuk menjalankan setiap fungsinya, sebagian dari fungsi itu termasuk sirkulasi darah, pembuangan, penyaluran gizi, dan pencernaan.
3)  Kadar air di dalam sel kira-kira 70-85 % sehinga kita menjaga keseimbangannya dengan minum air secukupnya. Selain minum air, mandi dengan air dingin atau hangat pun juga mempergaruhi hidup sehat. Karena hal tersebut dapat meningkatkan sirkulasi dan menambah energi bagi tubuh dan pikiran juga dapat mengendurkan saraf yang terganggu. 

f.  Gizi yang Benar

Saat penciptaan, Allah mengintruksikan Adam dan Hawa untuk makan-makanan berupa kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, hal itu karena daging hewan yang mengandung lemak, jenuh kolesterol dapat meningkatakan resiko tekanan darah tinggi, stroke, sakit gula, dan lain-lain.

Menurut penelitian, orang yang sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian lebih sehat dan hidup lebih lama. Untuk itu cobalah untuk kembali mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sebagainya. Agar hidup bisa lebih sehat maka pilihlah menu makanan sebagai berikut.

1)  Meningkatkan jumlah lemak tidak jenuh ganda dalam makanan.
2)  Memilih makanan yang berserat tinggi.
3)  Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat.

Selain enam prinsip rahasia hidup sehat di atas, kita juga harus tahu sepuluh prinsip hidup seimbang. Karena hidup seimbang mengarahkan kita untuk hidup lebih sehat lagi. Sepuluh prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

1)  Jangan merasa tidak mempunyai waktu untuk semua yang berkaitan dengan diri sendiri.
2)  Berlibur
3)  Belajar untuk menghadapi semua perubahan hidup.
4)  Berpikir positif dalam menghadapi berbagai masalah.
5)  Usahakan realistis terhadap kondisi yang ada.
6)  Berusaha berdamai dengan kondisi yang tidak disukai.
7)  Mengatur waktu seefektif mungkin.
8)  Menyadari bahwa tidak semua hal bisa kita capai.
9)  Mencoba menerima kondisi yang ada, karena sesulit apapun masalah pasti ada jalan keluarnya.
10)  Ketika kita tidak menyukai sesuatu kita harus berfikir positif bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna.

6.  Cara Hidup Sehat

Untuk memperoleh tubuh yang sehat, tidak harus dengan pola hidup yang serba mahal. Karena semua itu dapat dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. Semua dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Hidup sehat harus diawali dengan perubahan yang kecil terlebih dahulu.

Beberapa hal yang harus dilakukan cukup simpel, hanya perlu melakukan tiga langkah pokok sebagai berikut.

Langkah pertama adalah olahraga. Olahraga adalah hal termudah untuk dilakukan agar tubuh tetap sehat. Jenis olahraga yang dilakukan untuk membantu metabolisme di dalam tubuh. Manfaat dari olahraga antara lain sebagai berikut.

a.  Mengurangi resiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.
b.  Meningkatkan kemampuan untuk bergerak.
c.  Tetap menjaga fleksibilitas tubuh seiring dengan pertambahan usia.
d.  Menjaga kepadatan tulang.
e.  Mencegah  osteoporosis.
f.  Meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi.
g.  Meningkatkan kemampuan otak pada orang usia lanjut.

Langkah kedua adalah melakukan gerakan ringan, yaitu mengurangi ketidakaktifan, tanpa harus melakukan olahraga yang berat. Jika belum siap untuk melakukan program yang terjadwal, lakukan gerakan ringan terlebih dahulu. Kegiatan melakukan gerakan ringan antara lain sebagai berikut.

1)  Matikan televisi, bermainlah bersama teman, keluarga dan beraktifitas apa saja daripada duduk terdiam sambil menonton televisi.
2)  Cobalah untuk menyempatkan diri untuk berjalan kaki, tidak peduli berapa lama dan berapa jauh.
3)  Melakukan kegiatan di rumah seperti: membersihkan lantai rumah, merapikan dan menyapu halaman rumah.
4)  Berjalanlah sedikit ketika berbicara, misalkan sedang menelpon seseorang atau berbicara dengan orang lain, lakukan sambil berjalan kecil.
5)  Buatlah jadwal untuk bergerak ringan daripada menghabiskan waktu duduk berdiam diri.

Langkah ketiga adalah makan yang cukup. Makan dengan gizi seimbang dan cukup adalah salah satu penunjang untuk hidup sehat. Makanan yang harus ada dalam daftar menu sebagai berikut.

a)  Buah-buahan.
b)  Sayur-mayur.
c)  Makanan yang rendah lemak, seperti mengganti yang manis-manis dengan menggunakan gula rendah kalori. Mengganti susu yang rendah lemak.
d)  Makanan pengganti, maksudnya disini jangan terus-menerus mengkonsumsi makanan yang sama. Misalkan, ikan diganti daging, nasi diganti gandum dan begitu pula sebaliknya. Untuk membuat hidup menjadi lebih sehat, lakukan perubahan kecil terlebih dahulu. Agar lebih siap untuk menyusun program hidup sehat yang lebih tersusun.

7.  Melakukan Pola Hidup Sehat

Akhir-akhir ini gaya hidup yang dianut oleh orang modern cenderung instan. Segala sesuatu didapat dengan cara mudah dan cepat, kemudian menimbulkan rasa malas. Kebiasaan-kebiasaan itu membuat kualitas kesehatan menjadi menurun. Langkah-langkah melakukan pola hidup sehat antara lain sebagai berikut.

a.  Kurangi konsumsi makanan instan atau cepat saji. 
Pada makanan instan ada zat pengawet yang jika dikonsumsi secara berlebihan maka akan membahayakan kesehatan.

b.  Mulailah berolahraga secara rutin. 
Kesibukan memang terkadang membatasi kegiatan kita. Namun tidak ada alasan untuk tidak berolahraga. Olahraga tidak harus dilakukan di stadion saja. Misalnya, mulailah untuk menghindari lift dan memakai tangga secara manual. Selain dapat membakar kalori, naik tangga juga dapat menjadikan kaki lebih kuat. 

c.  Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. 
buah dan sayuran adalah nutrisi yang diperlukan bagi tubuh. Selain memberikan asupan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh, serat yang ada pada kedua bahan makanan tersebut dapat berguna untuk mengikat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, misalnya lemak yang berlebihan. 

d.  Jauhi Narkoba. 
Pemakaian obat-obatan terlarang dapat dipastikan akan merusak kesehatanmu. Bukan hanya fisik, namun pemakaian Narkoba juga dapat merusak jaringan otak dan membuat mental seseorang terganggu.

e.  Perbanyak konsumsi air putih. 
Air putih dapat memberi asupan mineral yang diperlukan tubuh dan mencegah tubuh dari dehidrasi. 

f.  Hindari minuman beralkohol. 
Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak hati.

g.  Hentikan kebiasaan merokok. 
Dari seluruh penelitian tentang kebiasaan merokok, seluruh hasilnya menunjukkan bahwa merokok itu dapat merugikan kesehatan.

8.  Usaha-usaha untuk Menerapkan Pola Hidup Sehat

Usaha-usaha untuk menerapkan pola hidup sehat adalah daya upaya manusia untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Usaha-usaha penerapan pola hidup sehat antara lain sebagai berikut.

a.  Memelihara kebersihan.

1)  Badan : mandi, gosok gigi, cuci tangan dan sebagainya.
2)  Pakaian : dicuci, disetrika.
3)  Rumah dan lingkungannya : disapu, buang sampah, buang kotoran dan air limbah pada tempatnya.

b.  Makanan yang sehat.

  Bersih, bebas dari bibit penyakit, cukup kualitas dan kuantitasnya.

c.  Cara hidup yang teratur.

1)  Makan, tidur, bekerja dan beristirahat secara teratur.
2)  Rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.

d.  Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesemaptaan jasmani

1)  Vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
2)  Olahraga : aerobik secara teratur.

e.  Menghindari terjadinya penyakit.

1)  Menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit baik yang berasal dari penderita maupun sumber-sumber yang lainnya.
2)  Menghindari pergaulan yang tidak baik.
3)  Selalu berpikir dan berbuat baik.
4)  Membiasakan diri untuk mematuhi aturan-aturan kesehatan.

f.  Meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah.

1)  Patuh pada ajaran agama.
2)  Cukup santapan rohani.
3)  Meningkatkan pengetahuan baik dengan membaca buku-buku ilmu pengetahuan, menuntut ilmu di bangku sekolah ataupun dengan belajar dari pengalaman hidup.

g.  Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup
sehat.

1)  Adanya sumber air yang baik.
2)  Adanya kakus yang sehat.
3)  Adanya tempat buang sampah dan air limbah yang baik.
4)  Adanya perlengkapan PPPK untuk menanggulangi kecelakaan/sakit yang mendadak.

h.  Pemeriksaan kesehatan.

1)  Secara periodik, pada waktu-waktu tertentu walaupun merasasehat.
2)  Segera memeriksakan diri bila merasa sakit.

9.  Usaha Kesehatan Sekolah

a.  Hakikat Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan Kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. 

Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin, merupakan perpaduan dua upaya dasar yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada giliranya nanti diharap.  Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan. 

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis serta optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

b.  Ruang Lingkup Usaha Kesehatan Sekolah

Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:

1)    Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek:

a)  Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampil  an untuk senantiasa berperilaku  hidup sehat.
b)  Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
c)  Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2)  Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan disekolah antara lain dalam bentuk:

a)  Pelayanan kesehatan; termasuk KesehatanRepro  duksi Remaja (KRR).
b)  Pemeriksaan penjaringan kesehatanpeserta didik.
c)  Pemeriksaan berkala.
d)  Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P.
e)  Pencegahan penyakit (Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN); Perilaku Hidup Bersih Sehat. (PHBS); Pendidikan Kecakapan Hidup Sehat atau Life Skills Education.
f)  Penyuluhan kesehatan dan konseling.
g)  Pengawasan warung sekolah.
h)  Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
i)  Rujukan kesehatan ke Puskesmas (Jika diperlukan).
j)  Pengukuran tingkat kebugaran jasmani.

Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan yang meliputi:

a)  Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan, kekeluargaan).
b)  Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok.
c)  Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar).

c.  Strata Pelaksanaan Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah

Pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan  dari suatu kondisi sekolah  dan atau Madrasah yang telah melaksanakan UKS, khususnya dalam mengembangkan tiga program pokok (Trias) UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkunngan sekolah sehat. Berikut ini adalah Strata pelaksanaan UKS di SMP/MTs, dengan tiga indikator, yaitu : Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.

1)  Strata Pendidikan Kesehatan
Secara umum strata Pendidikan Kesehatan yang harus ada/di-laksanakan di SMP/MTs adalah:

a)  Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan dilaksanakan secara kurikuler.
b)  Guru membuat rencana pembelajaran Pendidikan Kesehatan.
c)  Adanya buku pegangan guru tentang   Pendidikan Kesehatan.
d)  Ada buku bacaan yang berkaitan dengan Pendidikan Kesehatan.
e)  Ada guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan (PJOK).

2)  Strata Pelayanan Kesehatan
Secara umum strata Pelayanan Kesehatan yang harus ada/dilaksanakan di SMP/MTs adalah sebagai berikut.
a)  Dilaksanakannya penyuluhan kesehatan remaja;
b)  Penjaringan kesehatan;
c)  Pengukuran TB  dan  BB;
d)  Adanya Kegiatan P3K, P3P; dan
e)  Pengawasan warung/kantin sekolah.

3)  Strata Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Secara umum strata Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat yang harus ada/dilaksanakan di SMP/MTs adalah sebagai berikut.
a)  Ada air bersih.
b)  Ada tempat cuci tangan yang cukup.
c)  Ada WC/jamban yang berfungsi.
d)  Ada tempat sampah di setiap kelas.
e)  Ada saluran pembuangan air kotor   yang berfungsi.
f)  Ada halaman/pekarangan/lapangan untuk upacara dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
g)  Ada Ruang UKS.
h)  Ada Poster bahaya rokok.
i)  Ada Poster yang berkaitan dengan kesehatan.
j)  Memiliki jadwal Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) atau 3M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur plus Abate),1 kali seminggu.
k)  Memiliki kantin/warung sekolah.
l)  Memiliki pagar sekolah/madrasah yang berfungsi dan aman.
m)  Memiliki ruang ibadah.
d.  Ruang Usaha Kesehatan Sekolah

Setiap SMP/MTs sebaiknya memiliki ruang UKS dengan perlengkapan antara lain sebagai berikut.

1)  Tempat tidur periksa/pasien.
2)  Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan,  snellen chart.
3)  Kotak P3K dan obat-obat P3K (seperti betadin, oralit, dan parasetamol).
4)  Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, dan jadwal piket.
5)  Tempat cuci tangan/wastafel.
6)  Data angka kesakitan peserta didik dan buku tamu/buku kunjungan ke ruang UKS.
7)  Contoh-contoh model organ tubuh, dan rangka/torso.

sekian dulu informasi untuk "POLA HIDUP SEHAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI [PART 1] nantikan pola hidup sehat part 2 nya yaaa.. semoga bermanfaat untuk semuanya...

wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Macam-Macam Metode Pembelajaran Penjas

Sunday, December 10, 2017

Macam-Macam Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
 
Metode ceramah.
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umum digunakan, diantaranya adalah :
a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif
bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
c. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa.
f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya
Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:
- Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip.
- Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.
- Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.
- Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.
Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.
Metode Pembelajaran Efektif
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.


Metode Debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.


Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

Cooperative Script
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan guru.
7. Penutup.
Kelebihan:
• Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
• Setiap siswa mendapat peran.
• Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
• Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
• Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan / rangkuman.
Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan:Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.

Numbered Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
    mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama
    mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.
Kelebihan:
• Setiap siswa menjadi siap semua.
• Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
• Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
    Kelemahan:
• Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
• Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Seleksi topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

b. Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas.

c. Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

d. Analisis dan sintesis
Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

e. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

f. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

Metode Jigsaw

Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.


Metode Team Games Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ada5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:

1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

4. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.

5. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40

Model Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu
    menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Penutup.

Kelebihan:
1. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
2. Melatih kerjasama dengan baik.

Kekurangan:
1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
2. Membedakan siswa.

Model Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
Langkah-langkah:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.

Kebaikan:
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.

Model Lesson Study

Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.

2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.

3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.

4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.

5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
- Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
- Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.


Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Permasalah terbesar yang dihadapi para peserta didik sekarang (siswa) adalah mereka belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Hal ini dikarenakan cara mereka memperolah informasi dan motivasi diri belum tersentuh oleh metode yang betul-betul bisa membantu mereka. Para siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep akademis (seperti konsep-konsep matematika, fisika, atau biologi), karena metode mengajar yang selama ini digunakan oleh pendidik (guru) hanya terbatas pada metode ceramah. Di sini lain tentunya siswa tahu apa yang mereka pelajari saat ini akan sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa datang, yaitu saat mereka bermasyarakat ataupun saat di tempat kerja kelak. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang benar-benar bisa memberi jawaban dari masalah ini. Salah satu metode yang bisa lebih memberdayakan siswa dalah pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan.

CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Menurut teori pembelajran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya ketika siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan mereka mampu menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar mereka. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan linkungan sekitarnya.

Berdasarkan pemahaman di atas, menurut metode pembelajaran kontekstual kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa di laboratorium, tempat kerja, sawah, atau tempat-tempat lainnya. Mengharuskan pendidik (guru) untuk pintar-pintar memilih serta mendesain linkungan belajar yang betul-betul berhubungan dengan kehidupan nyata, baik konteks pribadi, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, serta lainnya, sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

Dalam linkungan seperti itu, para siswa dapat menemukan hubungan bermakna antara ide-ide abstrak dengan aplikasi praktis dalam konteks dunia nyata; konsep diinternalisasi melalui menemukan, memperkuat, serta menghubungkan. Sebagai contoh, kelas fisika yang mempelajari tentang konduktivitas termal dapat mengukur bagaimana kualitas dan jumlah bahan bangunan mempengaruhi jumlah energi yang dibutuhkan untuk menjaga gedung saat terkena panas atau terkena dingin. Atau kelas biologi atau kelas kimia bisa belajar konsep dasar ilmu alam dengan mempelajari penyebaran AIDS atau cara-cara petani bercocok tanam dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Dengan menerapkan CTL tanpa disadari pendidik telah mengikuti tiga prinsip ilmiah modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di alam semesta, yaitu:
1) Prinsip Kesaling-bergantungan,
2) Prinsip Diferensiasi, dan
3) Prinsip Pengaturan Diri.

Prinsip kesaling-bergantungan mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta saling bergantung dan saling berhubungan. Dalam CTL prinsip kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik lainnya, dengan siswa-siswa, dengan masyarakat dan dengan lingkungan. Prinsip kesaling-bergantungan mengajak siswa untuk saling bekerjasama, saling mengutarakan pendapat, saling mendengarkan untuk menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Prinsipnya adalah menyatukan pengalaman-pengalaman dari masing-masing individu untuk mencapai standar akademik yang tinggi.

Prinsip diferensiasi merujuk pada dorongan terus menerus dari alam semesta untuk menghasilkan keragaman, perbedaan dan keunikan. Dalam CTL prinsip diferensiasi membebaskan para siswa untuk menjelajahi bakat pribadi, memunculkan cara belajar masing-masing individu, berkembang dengan langkah mereka sendiri. Disini para siswa diajak untuk selalu kreatif, berpikir kritis guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Prinsip pengaturan diri menyatakan bahwa segala sesuatu diatur, dipertahankan dan disadari oleh diri sendiri. Prinsip ini mengajak para siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Mereka menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi dan dengan kritis menilai bukti. Selanjutnya dengan interaksi antar siswa akan diperoleh pengertian baru, pandangan baru sekaligus menemukan minat pribadi, kekuatan imajinasi, kemampuan mereka dalam bertahan dan keterbatasan kemampuan.

Kembali ke konsep tentang CTL. Dalam pembelajaran kontekstual guru dituntut membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya adalah guru lebih berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Di sini guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan Student Centered daripada Teacher Centered. Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaiykan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refeksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya.

Kurikulum dan pengajaran yang didasarkan pada strategi pembelajaran kontekstual harus disusun untuk mendorong lima bentuk pembelajaran penting: Mengaitkan, Mengalami, Menerapkan, Kerjasama, dan Mentransfer.

MENGAITKAN: Belajar dalam konteks pengalaman hidup, atau mengaitkan. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru. Kurikulum yang berupaya untuk menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup harus bisa membuat siswa memperhatian kejadian sehari-hari yang mereka lihat, peristiwa yang terjadi di sekitar, atau kondisi-kondisi tertentu, lalu mengubungan informasi yang telah mereka peroleh dengan pelajaran kemudian berusaha untuk menemukan pemecahan masalah terhadap permasalahan tersebut.

MENGALAMI: Belajar dalam konteks eksplorasi, mengalami. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan-bahan dan untuk melakukan bentuk-bentuk penelitian aktif.

MENERAPKAN: Menerapkan konsep-konsep dan informasi dalam konteks yang bermanfaat bagi diri siswa. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistik dan relevan.

KERJASAMA: Belajar dalam konteks berbagi, merespons, dan berkomunikasi dengan siswa lain adalah strategi pengajaran utama dalam pengajaran kontekstual. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari materi, juga konsisten dengan dunia nyata. Seorang karyawan yang dapat berkomunikasi secara efektif, yang dapat berbagi informasi dengan baik, dan yang dapat bekerja dengan nyaman dalam sebuah tim tentunya sangat dihargai di tempat kerja. Oleh karena itu, sanat penting untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan bekerja sama ini.

MENTRASFER: Belajar dalam konteks pengetahuan yang ada, atau mentransfer, menggunakan dan membangun atas apa yang telah dipelajari siswa. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.

Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuah komponen utama, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Adapaun penjelasannya sebagai berikut:

1. Konstruktivisme (constructivism). Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya.

2. Menemukan (Inquiry). Menemukan merupakan bagaian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual Karen pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion).

3. Bertanya (Questioning). Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community). Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.

5. Pemodelan (Modeling). Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.

6. Refleksi (Reflection). Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.

7. Penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assessment). Penialaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching and Learning

Kelebihan
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.

2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.

Kelemahan

1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.
 
sumber : ikfarputriasrukhan.blogspot.com/2012/09/macam-macam-metode-pembelajaran.html

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah Kerjakan soal dengan benar sehingga mampu meraih nilai terbaik Memuat…

Popular Posts