ANALISIS
PRINSIP LAY UP SHOT BOLA BASKET
Tembakan melayang (bahasa Inggris: Lay-up) adalah salah satu
teknik memasukkan bola ke dalam jaring dalam permainan bola basket. Teknik ini merupakan salah satu cara
termudah untuk mendapatkan poin. Secara garis besar, teknik ini
dilatih dengan men-dribble bola dari garis tembakan bebas, kemudian melompat
dengan satu kaki bergantian dan pada lompatan kedua dilakukan tembakan ke ring
secara bersamaan. Saat melompat, bola dibawa dengan dua tangan, setelah itu
dilepaskan ke arah ring dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya
membantu dan melindungi bola. Lay-up dilakukan dengan memantulkan
bola ke bagian atas papan ring terlebih dahulu ataupun langsung memasukkan bola
ke ring.
Ada beberapa variasi dari teknik lay-up, yaitu reverse
lay-up dan power lay-up. Reverse
lay-up biasanya dilakukan apabila seorang pemain berada di bawah ring atau
sangat dekat dengan ring sehingga memungkinkan untuk melakukan lay-up biasa. Pada teknik ini, seorang pemain akan
menggunakan sisi yang berlawanan dengan lay-up biasa saat menembakkan bola. Power lay-up dilakukan dengan
menembak bola menggunakan kedua tangan dalam jarak yang dekat dengan ring.
1.
GAYA
A. Gaya Gravitasi
Gaya gravitas
adalah gaya yang mempengaruhi gerak benda. Gaya gravitasi yang ada dalam Lay Up
permainan basket berada pada saat bola yang di shooting. Bola yang akan di
shooting kea rah ring mengalami gaya grafitasi yang besar. Kenapa ? karena
dalam hal ini bola yang tadinya di lempar ke atas dengan kat akan amengalami
penuruan saat bola tersebut berada diatas ring. Titik berat pada bola basket sangat berpengaruh saat bola tersebut
akan masuk kedalam ring. Dengan adanya titik berat bola yang berada di sekitar
bola membuat bola basket tersebut akan dengan mudah turun kebawah kea rah ring
B. Gaya gesekan
Gaya gesekan adalah
gaya yang diberikan oleh individu dalam menggerakkan benda. Dalam hal ini gaya
gesek yang terjadi adalah ketika seseorang akan melakukan tembakan kearah ring.
Dengan dibantu dengan dorongan tangan yang kuat akan memudahkan melakukan
tembakan. Gaya gesekan berada pada talapak tangan terkuat. Misalnya tangan
terkuat adalah kanan. Maka tangan kananlah yang berpengaruh terhadap
keberhasilan Lay Up. Gaya gesekan disini diberikan dengan gaya yang besar.
Karena dengan gaya gesekan yang besarlah dapat membuat bola tersebut melambung
keatas. Gaya gesekan juga terjasi di bagian kaki seseorang. Dengan adanya gaya
gesek tersebut membuat orang tersebut bias melakukan lompatan dan tembakan.
C. Gaya kontraksi
1. Kontraksi Isotonik
Kontraksi otot Isotonik
adalah gerakan dimana otot dapat memanjang dan memendek. Gaya isotonic disini
terjadi saat orang tersebut akan melakukan lompatan. Kaki yang membentuk 30
derajat akan menjadi tumpuan dalam hal lompatan. Dengan memanjangnya otot betis
menjadi sebuah fleksibilitas dalm gerak. Fleksibilitas disini berfungsi untuk
memudahkan seseorang dalam melakukan Lay Up.
Kemudian dalam
melakukan Lay Up menggunakan kaki yang paling terkuat dlam melompat. Sedangkan
kaki yang satunya berguna untuk sebagai tolakan. Tolakan dapat dilakukan dengan
sempurna denganadanya bidang tumpuan yang datar. Dengan begitu akan
menghasilkan lompatan yang baik dan indah. Kaki yang digunakan untuk menolak
melakukan kontraksi isotonic dengan cepat. Dengan melakukan gerakan mengayun kaki
akan membenuk sekitar 30 derat. Dengan begitu lompat yang dihasilkan bias
menjadi lebih tinggi lagi.
Selain itu juga
kontraksi isotonk berada pada saat kita ingin melakukan shooting. Karena disitu
tangan kita akan memanjang dahulu baru memendek. Momen memanjangnya saat kita
akan melakukan lemparan sedangkan untuk otot yang memendek adalah saat kita
sudah selesai malkukan gerakan. Otot akan memendek dengan sendirinya. Karena
gerakan memendek akan memudahkan kita untuk melakukan gerakan selanjutnya.
1. Kontraksi Isometrik
Gerakan isometric adalah panjang
otot tetap konstan sementara ketegangan mengalami perubahan yang bervariasi. Di
sini, ketegangan berkembang pada otot, tapi otot tidak memendek untuk
memindahkan objek. Dalam hal ini
kontraksi terjadi pada saat kita membawa bola untuk dilakukan lompatan. Dengan
gerakan isometric membuat kita dengan mudah melakukan Lay Up. Dalam melakukan
Kontraksi Isometrik juga diperlukan keseimbangan. Keseimbangan disini
diperuntukkan pada saat kita akan melakukan lompat.
2.
Kontraksi
Isokinetik
Kontraksi isokinetik yaitu otot mendapatkan tahanan
yang sama melalui seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja secara maksimal
pada setiap sudut ruang gerak persendiannya.
Dalam hal ini kontraksi otot isokinetik terjadi pada saat kita akan
melakukan lemparan kearah ring. Karena
pada saat itu otot mengalami tegangan yang sama kuat. Pada saat kita terbang
kita akan membawa berat badan kita semua. Selain itu kontranksi isokinetik juga
terjadi ada saat kita akan melewati lawan. Karena pada gerakan tersebut tubuh
akan mengalami tingkat tegangan yang tinggi. Karena tekanan yang diberikan oleh
lawan (dari luar) itu besar membuat kita harus mempunyai tenaga yang seimbang
antara badan dan tangan. Sehingga gerakan yang akan dilakukan bias menjadi
gerakan yang luwes.
Dengan keluwes tersebut
akan menghasilkan gaya isokinetik yang bagus dan akan bisa melakukan gerakan
Lay Up dengan baik.
1. STABILITAS
Stabilitas
adalah dimana benda tidak goyang. Stabilitas sangat dipengaruhi oleh bidang
tumpuan. Stabilitas disini trjdi saat kita hendak melakukan Lay Up. Dengan
pondasi dari kaki yang kuat membuat tubuh menjadi sangat kokoh dan kuat. Otot
kasi yang tadinya memenjang akan memendek agar bisa digunakan untuk keseimbangan.
Selain
itu, keseimbangan juga terjadi saat kita melayang diudara. Disana kita akan
merakan bahwa titik berat badan akan hilang tertkala kita melayang. Bukan hanya
itu pada saat kita akan melakukan Lay up, bidang tumpuan sangat berpengaruh.
Bidang tumpuan yang bagus daan rata akan menghasilkan gerak yang bagus pula.
Karena dengan bidang tumpuan yang rata bisa membuat kita bermain dengan
semangat. Begitupun sebaiknya. Apabila bidang tumpuannya tidak rata, maka akan
menghasilkan Lay Up yang tidak baik. Kita akan lebih was-was dibandingkan
dengan bidang yang rata.
Maka
dari itu, Stabilitas dapat terjadi apabia dalam kondisi bidang tumpuan yang
rata dan bagus. Gunanya agar pada saat melompat kita tidak merasa takut akan
terjadinya cedera.
2. HUKUM NEWTON III ( F aksi-F reaksi)
Dalam melakukan lemparan ini Pebasket
mula-mula berlari sambil mendribble bola, setelah melewati beberapa
pemain lawan, dekat dengan keranjang basket, ia melompat dan melepas (tanpa
melontarkannya keras-keras) bola ke atas. Bola melayang, membentuk lintasan
lengkung yang manis dan masuk dalam keranjang dengan cantiknya. Banyak orang
tercengang mengapa dengan hanya melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Ini
merupakan aplikasi dari ilmu fisika. Pada abad ke-19 Newton sudah mengatakan (hukum
1 Newton) bahwa suatu benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak.
Bola yang dibawa lari oleh Pebasket tersebut mempunyai kecepatan sama dengan
kecepatan Pebasketnya. Ketika dilepas, bola akan meneruskan gerakannya dengan
kecepatan semula, sehingga bola dapat meluncur manis ke dalam keranjang.
Hukum Newton
III yang berbunyi:
”Setiap aksi selalu akan menimbulkan
reaksi yang sama besar dengan arah yang berlawanan “.
Dengan demikian, Aksi
yang dilakukan oleh pebasket untuk melakukan Lay Up akan menimbulkan Reaksi
yang bermacam-macam. Apabila berhasil maka akan meimbulkan kesenangan dan
kemenangan. Apabila gagal, maka akan menimbulkan rasa penyesalan dan rasa sakit
akibat cedera.
3. TITIK BERAT
Titik berat adalah titik tangkap gaya berat. Dalam hal ini
titik berat pada saat melakukan Lay Up adalah pada saat kita hendak melompat
melakukan gerakan Lay Up. Pada geraka tersebut titik berat badan berapa di
bagian kaki. Karena pada saat akan melakukan gerkan Lay Up, kaki akan membentuk
30 derajat. Agar pada saat melakukan lompatan bisa mengkasilkan lompatan yang
tinggi. Tingginya lompatan tergantung akan kuatnya kaki dalam melakukan
tolakan.
Tolakan
yang diberikan untuk melakukan LaY Up tergantung dari besar tenaga yang kita
keluarkan. Semakin besar tenaga yang kita keluarkan untuk melakukan Lay Up,
maka lompatan yang dihasikan akan semakin baik. Jadi titik berat badan disini
sangat berpengaruh atas apa yang akan terjadi saat melakukan Lay Up.
Selain itu,
titik berat juga berada pada bola. Titik berta pada bola berada di sekitar
bola. Karena bentuk bola adalah bolat. Dengan demikian dapat dartikan bahwa,
pada saat melakukan lemparan kea rah ring titik berat bola berpindah keseluruh
bagian bola yang awalnya hanya ada ada di bagian bawah bola. Sehingga pada saat
bola dilemparkan ke atas akan membentuk para bola yang juga dipengaruhi leh
gaya gravitasi. Sehingga bola tersebut akan mudah masuk ke dalam ring.
4.
KOMPONEN FISIK
1.
KESEIMBANGAN
Dalam melakukan hal ini
keseimbangan sangat diperlukan. Karena kesimbangan adalah factor yang paling
mempengaruhi gerakan Lay Up. Dimulai dari berlari, penguasaan Bola, melawati
lawan hingga melakukan gerakan Lay Up. Jadi keseimbangan adalah penentu
keberhasilan melakukan Lay Up. Keseimbangan yang paling kuat adalah pada saat
hendak melakukan Tembakan ke arah ring. Disana tubuh seorang pebasket harus
mampu mempunyai kesimbangan yang bagus agar saat melakukan bisa menghasilkan
gerakan yang sempurna.
2.
KETEPATAN
Ketepatan
dalam melakukan Lay Up adalah keika melakukan tembakan. Dengan Timing yang pas
akan menghasilkan lemparan yang berkualitas. Ketepatan sangat dibutuhkan agar
setiap kali melakukan Lay Up bisa
menghasilkan Poin. Persipan yang dilakukan agar shootingnya tepat adalah
dimulai dari penguasaan bola, kekuatan otot tangan hingga besar sudut yang
diberikan kepada tagan. Sehingga dengan memberikan sudut pada tangan akan
memudahkan kita melepaskan tembakan kearah ring lawan.
Ketepatan
sangat dikedepankan dalam Lay Up Shot. Karena dengan ketepatan melempar akan
menunjukkan bahwa kita ada;ah pemain yang bagus.
3. DAYA
LENTUR ( FLEKSIBELITAS )
Daya lentur
disini diginakan saat kita akan melakukan Lay Up. Kelenturan badan, juga
mempengaruhi keberhasilan Lay Up/ bayngkan saja apabila badan tersebut kaku,
maka akan susah sekali untuk melakukan gerakan Lay Up. Sehingga dalam hl ini
kelenturan akan memberkan efek yang cukup besa juga. Dimulai dari fleksibelnya
kaki dalam melakukan gerakan melangkah. Kemudian badan, badan juga memerlukan
efek fleksibelitas agar pada saat melakukan gerakan bisa melewati lawan dengan
cepat dan bisa melakukan tembakan dengan baik dan benar.
0 comments:
Post a Comment