Pencak silat merupakan olahraga bela diri asli Indonesia, dapat dimainkan secara perorangan, berpasangan maupun beregu. Untuk menguasai beladiri pencak silat sangat diperlukan penguasaan teknik dasar pencak silat. Apakah kamu sudah bisa mempraktikannya dengan benar? Nah, pada bab ini kalian akan diajak memahami lebih lanjut tentang olahraga bela diri pencak silat. Setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian bisa memahami, menghayati nilai-nilai luhur bela diri pencak silat seperti disiplin, jujur, tanggung jawab, kerja sama,dan toleransi dengan baik dan benar.
1. Pengertian Pencak Silat
Pencak silat merupakan salah satu olahraga beladiri yang terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam juga dapat mempengaruhi perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial dan lain sebagainya. Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Oleh karena itu, tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu di dunia ini.
2. Asal-usul Pencak Silat
Di Indonesia istilah pencak silat baru mulai digunakan setelah berdirinya top organisasi pencak silat (IPSI). Sebelumnya di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembentukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional. Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil menambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasific pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.
1. Pembelajaran Pola Pembentukan Sikap Pencak Silat
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Bentuk pembelajaran sikap dalam pencak silat antara lain sebagai berikut.
a. Pembelajaran sikap berdiri
Macam-macam sikap berdiri dalam pencak silat antara lain sebagai berikut.
1) Sikap salam dan berdoa dilakukan setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran atau pertandingan. Hal ini dilakukan untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Sikap kangkang merupakan sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda.
3) Sikap kuda-kuda merupakan persiapan untuk melakukan serangan dan belaan.
b. Pembelajaran sikap jongkok, duduk dan berbaring
Sikap ini merupakan sikap dasar untuk melakukan permainan bawah. Bentuk gerakannya antara lain.
1)
2) Amati dan lakukan pembelajaran sikap jongkok, sikap duduk, dan sikap berbaring.
c. Pembelajaran sikap pasang
Sikap pasang merupakan sikap untuk memulai serangan atau pembelaan yang berpola yang dilakukan pada awal atau akhir gerakan. Sikap pasang ada tiga bentuk, yaitu :
(1) Sikap pasang atas,
(2) Sikap pasang tengah, dan
(3) Sikap pasang bawah.
Coba kamu lakukan pembelajaran sikap pasang berikut ini.
2. Pembelajaran Pola Pembentukan Gerak Pencak Silat
Pembentukan gerak merupakan awal dalam melakukan pembelaan maupun serangan. Pembentukan gerak terdiri dari pembentukan arah dan langkah.
a. Arah
Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan pembelaan maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin. Langkah dilakukan pada arah tertentu sesuai dengan keperluannya.
b. Langkah
Langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat, geseran, ingutan, lompatan dan loncatan.
1. Pembelajaran Teknik Pembelaan Pencak Silat
Tanpa penguasaan teknik pembelaan pencak silat kamu tidak mungkin mendapatkan teknik yang baik dan benar. Sekarang coba kamu baca berbagai bentuk-bentuk pembelajaran teknik pembelaan dengan cermat, kemudian lakukan bersama-sama teman-temanmu untuk mempraktikkan berbagai jenis bentuk-bentuk pembelajaran teknik pembelaan yang ada dalam buku ini, kemudian diskusikan cara melakukannya yang baik. Yakinlah kamu “kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan, dengan catatan kamu serius dan sepenuh hati melakukannya”.
Pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat, sehingga harus benar-benar dikuasai. Bentuk-bentuk pembelaan dasar antara lain dengan cara melakukan elakan dan tangkisan.
Pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat, sehingga harus benar-benar dikuasai. Bentuk-bentuk pembelaan dasar antara lain dengan cara melakukan elakan dan tangkisan.
a. Elakan
Elakan dilakukan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan. Arah elakan dilakukan sesuai dengan arah delapan penjuru mata angin. Elakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Elak hadap yaitu mengelak dengan memindahkan kaki belakang sehingga badan menghadap lawan.
2) Elak samping, yaitu mengelak dengan cara memindahkan kaki ke samping dan posisi badan dimiringkan.
3) Elak angkat kaki, yaitu dilakukan dengan mengangkat salah satu kaki kiri dari sasaran penyerangan.
4) Elak kaki silang, yaitu dilakukan dengan menyilangkan kaki ke samping atau serong. Amati dan rasakan koordinasi gerakan yang dilakukan, dan temukan pola yang paling sesuai buat kamu.
b. Tangkisan
Tangkisan merupakan cara pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan atau lengan, dua lengan, siku dan kaki. Coba rasakan teknik gerakan tangkisan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
2. Pembelajaran Serangan Pencak Silat
Serangan merupakan usaha pembelaan yang dilakukan dengan menggunakan lengan atau kaki untuk mengenai badan lawan. Bentuk-bentuk serangan dapat dilakukan dengan cara pukulan, sikuan, tendangan, sapuan, kaitan dan guntingan. Coba rasakan teknik gerakan serangan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan?
Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakangerakan tersebut.
a. Serangan melalui tangan dalam bentuk pukulan dapat dilakukan dengan cara : tinju, tebak, totok, bantul, dorong dan sodok.
b. Serangan dengan siku dapat dilakukan dari depan, atas, bawah, samping, serong dan belakang
Sapuan terdiri dari empat jenis antara lain sebagai berikut.
a. Sapuan tegak, yaitu serangan menyapu kaki dengan perkenaannya telapak kaki ke arah bawah mata kaki, lintasannya dari luar ke dalam, bertujuan mematahkan.
b. Sapuan rebah, yaitu serangan menyapu kaki dengan cara merebahkan diri bertujuan menjatuhkan, bisa dengan sapuan rebah belakang (sirkel bawah).
c. Sabetan, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan perkenaan tulang kering ke sasaran betis dengan lintasan dari luar ke dalam.
d. Beset, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan alat penyasar betis. Coba rasakan teknik gerakan sapuan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakangerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!
Dengkulan yaitu serangan yang menggunakan lutut/dengkul sebagai alat penyerangan, dengan sasaran kemaluan, dada, dan pinggang belakang. Dengkulan terdiri dari tiga jenis antara lain sebagai berikut.
a. Dengkulan depan, yaitu serangan dengan dengkulan, lintasannya dari atas ke bawah, dengan sasaran dada dan kemaluan.
b. Dengkulan samping dalam, yaitu lintasannya seperti busur dari luar ke dalam dengan sasaran ke arah dada.
c. Dengkulkan samping luar, yaitu lintasannya dari dalam ke luar, dengan sasaran perut. Coba rasakan teknik gerakan dengkulan mana yang mudah dan sulit dilakukan. mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!
Guntingan adalah teknik menjatuhkan lawan yang dilakukan dengan menjepit kedua tungkai kaki pada sasaran leher, pinggang, atau tungkai lawan sehingga lawan terjatuh. Guntingan terdiri dari guntingan luar dan guntingan dalam. Coba rasakan teknik gerakan guntingan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!
Tujuan Pembelajaran kombinasi pencak silat adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan pencak silat yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan kombinasi pencak silat, coba rasakan teknik-teknik gerakan teknik dasar yang mana mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
Bentuk-bentuk Pembelajaran kombinasi teknik dasar pencak silat antara lain sebagai berikut.
Dalam pelajaran pencak silat akan dibahas enam teknik perkelahian baik dilakukan dalam pembelajaran maupun dalam pertandingan pencak silat. Keenam teknik perkelahian tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Menungunci lawan dari luar tangan,
(2) Mengunci lawan dari dalam tangan,
(3) Mengunci lawan dengan menahan serangan siku lawan pada waktu berputar dan menyikut,
(4) Menahan siku lawan di atas pundak,
(5) Menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki dalam dan
(6) Menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki luar.
Keenam teknik perkelahian tersebut secara rinci akan dijelaskan satu-persatu sebagai berikut :
a. Pembelajaran Mengunci Lawan dari Luar Tangan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B.
2) Peserta didik B menyambut serangan peserta didik A dengan teknik tangkisan dua tangan yang merupakan kelanjutan dari tangkisan dari luar tangan.
3) Peserta didik B mengunci lawan dengan menggeser kaki ke dalam dan tangan lawan diputar dan ditahan gerakannya. Coba rasakan teknik gerakan mengunci lawan dari luar tangan mana yang mudah dan sulit dilakukan. mengapa teknik gerakan tersebut mudah atau sulit dilakukan? Temukan jawabannya, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersamasama dengan temanmu!
b. Pembelajaran Mengunci Lawan dari Dalam Tangan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B menangkis dari dalam tangan.
2) Peserta didik A memutar badan terus menyikut peserta didik B dengan siku tangan kiri. Serangan tersebut dilakukan oleh peserta didik B dengan menggeser kaki kiri ke dalam.
3) Peserta didik A memutar badan dan melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B melakukan pembelaan dengan teknik tangkisan dari dalam. 4) Peserta didik B melanjutkan usaha pembelaan dengan memasukkan kaki kanannya ke belakang kaki lawan kemudian mengungkit kaki tersebut. Coba rasakan teknik gerakan pembelajaran mengunci lawan dari dalam tangan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!
c. Pembelajaran Mengunci Lawan dengan Menahan Serangan Siku Lawan Pada Waktu Berputar dan Menyikut
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. peserta didik B menangkis dari luar tangan.
2) Peserta didik A menyikut ke belakang dengan siku tangan kiri. peserta didik B menangkis dan menangkap siku tersebut.
3) Peserta didik A melanjutkan usaha pembelaan dengan memutarkan siku lawan sekaligus menguncinya.
d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Peser ta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B menangkis dengan menggunakan teknik tangkisan luar.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Peser ta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B menangkis dengan menggunakan teknik tangkisan luar.
2) Peserta didik A menyikut dengan siku tangan kiri ke belakang. Peserta didik B menangkis.
3) Peser ta didik A memutar badannya dan melancarkan pukulan dengan tangan kanan. Peserta didik B menangkis dengan teknik tangkis luar.
4) Peserta didik A dengan cepat melangkahkan kaki kiri terus menempel masuk dan tangan kiri menangkap pangkal dengan peserta didik B lalu ditahan di atas bahu, sehingga peserta didik B terjatuh. Coba rasakan teknik gerakan pembelajaran menahan siku lawan di atas pundak mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!
e. Pembelajaran Menjatuhkan Lawan dengan Mengambil Kaki Bagian Luar
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B menangkis dengan teknik tangkis luar.
2) Peserta didik A sambil menjatuhkan diri ke belakang menyapu kaki lawan dengan melingkar atau melengkung (busur). Usaha ini tidak mengakibatkan peserta didik B terjatuh.
3) Serangan peserta didik A dilanjutkan dengan memasukkan kaki kirinya lebih jauh dan melakukan teknik guntingan atau kaitan, sehingga mengakibatkan peserta didik B terjatuh. Coba rasakan teknik gerakan pembelajaran menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki bagian luar mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu
f. Pembelajaran Menjatuhkan Lawan dengan Mengambil Kaki Bagian Dalam
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B menangkis dengan teknik tangkis dalam.
2) peserta didik A mengelakkan tangkisan yang dilancarkan peserta didik B dengan teknik elakan merendahkan badan (elak bawah).
3) peserta didik A melancarkan serangan dengan melingkarkan kaki kirinya ke belakang (busur), sehingga kaki peserta didik B terkait dan akhirnya terjatuh ke lantai.