1.
CARA PEMANASAN UNTUK MENCEGAH CEDERA
Sebelum
anda melakukan olahraga anda perlu menyiapkan kondisi tubuh atau fisik dalam kondisi siap
melakukan olahraga yang merupakan tujuan utama dari melakukan pemanasanagar kecelakan atau cidera dalam olahraga bisa dihindari seminim
mungkin.pada postingan kali ini volimaniak ingin berbagi kepada anda semuanya
mengenai sistematika atau urutan melakukan gerakan pemanasan dengan benar.
Sistematika Melakukan Gerak Pemanasan Dengan Benar
Cobalah 4
gerakan pemanasan untuk berjalan dari Tom Dooley, pelatih berjalan
national dari the Leukemia and Lymphoma Society's Team in Training, berikut ini
sebelum melangkah kaki kita melakukan latihan selanjutnya.
a. Hurdles (melonggarkan panggul
yang tegang)
Seimbangkan
badan kita dengan bertumpu pada kaki kanan (gunakan kursi atau dinding sebagai
pegangan), lalu tekuk kaki kiri hingga tumit berada di belakang kita. Arahkan
kaki kiri ke arah luar kiri dan ke depan seperti menggambar lingkaran dengan
lutut. Lakukan 15 kali, lalu ganti dengan kaki yang lain.
b. Windmills (mengendurkan bahu dan leher)
Berdiri
dengan satu tangan dianggkat. Putar tangan kita seperti sedang melakukan
gerakan berenang gaya punggung. Lakukan 15 putaran, kemudian tukar dengan
tangga yang lain dan ulangi.
c. Foot Rock-Over (meregangkan telapak kaki)
Berdiri
dengan kaki telapak kaki kanan rata berjarak kira-kira 36 cm dibelakang kaki
kiri, lalu angkat jari-jari kaki kiri. Pindahkan beban ke arah depan, dibarengi
dengan menurunkan kaki kiri dan angkat tumit kaki kanan. Kembalilah ke posisi
awal, lakukan 15 kali.Ganti kaki dan ulangi.
d. Heel Raises ( menguatkan betis)
Berdiri
dengan melebarkan kaki sebesar pinggul, taruh tangan di kursi atau dinding
sebagai pegangan (bila perlu).Anggkat tumit dan berdiri di atas jari-jari kaki
selama 2 detik, lalu turunkan.Lakukan 15 kali.Ulangi berdiri dengan tumit dan
jari kaki diangkat, lalu berdiri dengan jari kaki dan tumit diangkat.
Fungsi/Manfaat dan Cara Pemanasan & Peregangan Sebelum Olahraga
Mungkin
anda dari kecil sudah biasa melakukan aktivitas pemanasan atau warming taking
place sebelum berolahraga.Pada waktu sekolah dulu kita diajarkan untuk
melakukan pemanasan dulu sebelum masuk ke pelajaran praktek olahraga di
lapangan.Minimal kita disuruh lari-lari kecil keliling lapangan atau keliling
di jalan-jalan luar sekitar sekolah.Ketika senam pagi bersama pun gerakan awal
senam pasti pemanasan bagi yang datang tidak terlambat.
Mungkin
ada bertanya-tanya kenapa pemanasan harus dilakukan?apa fungsi dan manfaat dari
melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik berat seperti olahraga? Dan
berbagai pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin belum terjawab hingga saat
ini.Yang pasti pemanasan sangat penting untuk dilakukan sebelum
olahraga.Daripada menyesal kemudian karena tidak memanaskan diri, maka
lakukanlah pemanasan walaupun hanya sebentar saja.
a. Fungsi /
Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga
Olahraga
melibatkan pergerakan otot, sendi dan tulang dalam intensitas yang cukup besar.
Dengan melakukan pemanasan olahraga maka darah yang kaya akan nutrisi dan
oksigen akan mengalir ke otot sehingga siap untuk dipacu kerja lebih berat.
Sedangkan kegunaan atau manfaat olahraga itu sendiri adalah untuk menguatkan
otot, tulang, jantung, paru-paru dan memperlancar peredaran darah.
b. Jenis/Bentuk Pemanasan Yang
Cepat dan Mudah
Pemanasan
atau warming happening bisa dilakukan tanpa bantuan alat apapun dan tanpa
biaya, yaitu dengan jogging ringan, aerobik ringan, lari-lari kecil di tempat,
dan lain-lain. Cukup sampai tubuh kita berkeringat, terasa panas dan merasa
cukup pemanasannya kurang lebih 5 sampai 15 menit bisa dilanjutkan dengan
peregangan otot atau streching selama beberapa menit agar otot lebih lentur
digunakan nantinya.
c. Efek, Dampak, dan Akibat Tidak
Melakukan Pemanasan Olahraga
Tanpa
melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan aktivitas olahraga yang
dominan menggerakkan otot, sendi dan tulang dapat mengakibatkan cidera otot dan
cedera sendi. Sudah barang tentu cedera tersebut akan sangat mengganggu
aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan sehingga perlu perawatan medis
lebih lanjut. Cedera otot bisa berbentuk keseleo, salah urat, terkilir, kram
otot, sakit otot, dan sebagainya
d. Peregangan / Streching Yang
Baik dan Benar
Setelah
melakukan pemanasan yang membuat sedikit keluar keringat, maka dilanjutkan
dengan peregangan otot atau strenching.Baik pemanasan maupun peregangan harus
dilakukan dalam kapasitas yang ringan dan rendah jangan terlalu berlebihan.Jika
dilakukan berlebih bisa memicu cedera sendi. Jangan sampai belum olahraga sudah
merasa lelah atau capek berat. Jika sudah dilakukan dengan benar maka tubuh
akan siap untuk melakukan kegiatan olahraga. Lalu berolahragalah dengan perasaan
riang gembira tanpa paksaan dan lupakanlah semua masalah yang ada.
Tambahan :
Kenali
diri anda sendiri dan pilih olahraga yang tepat untuk menghindari kematian
mendadak saat olahraga.Jika anda termasuk yang fisiknya lemah dan jarang
olahraga sebaiknya menghindari olahraga yang butuh kerja berat jantung seperti
sepakbola, futsal, bola basket, tenis, bulutangkis, dan lain sebagainya.Contoh
aktivitas olahraga yang ringan dan menyehatkan serta bisa dilakukan hampir
semua orang adalah jalan cepat 30 menit beberapa kali seminggu. Selamat
berolahraga, Salam olahraga!
Urutan Dalam Melakukan Pemanasan
Sebelum
anda melakukan pemanasan anda perlu tahu urutan yang benar ketika melakukan
pemanasan, hendakanya dalam melakukan pemanasan perlu anda awali dengan gerakan pelenturan tubuh bagian atas terlebih dahulu dan
selanjutnya menurun sampai tubuh bagian bawah, untuk urutannya silahkan anda
simak berikut ini :
1.
Pemanasan dimulai
dari tubuh bagian atas kepala
2.
Pemanasan dimulai
dari gerakan tangan
3.
Pemanasan Gerakan
Punggung
PENTINGNYA PEMANASAN MENURUT Dr. INDRARTI SOEKOTJO SpKO.
Menurut
dokter spesialis olahraga, Dr Indrarti Soekotjo SpKO, warming up atau pemanasan
sangat penting dilakukan sebelum berolahraga.Ini karena aktivitas olahraga
sangat dominan melibatkan gerak otot, tulang, dan sendi.
”Sebelum
otot layak pakai, maka harus dipanaskan dulu. Prinsipnya, sama dengan mobil.
Sebelum digunakan harus dipanaskan terlebih dulu,” ujar dokter yang biasa
menangani kesehatan atlet-atlet nasional itu.Menurut dia, pemanasan berfungsi
untuk meningkatkan aliran darah menuju otot. Bila aliran darah yang mengalir
menuju otot meningkat, maka oksigen dan nutrisi pun akan banyak bergerak ke
otot. Lewat pemanasan, hal itu akan terjadi. Alhasil, sebelum masuk ke olahraga
inti, maka otot-otot telah siap untuk digerakkan.
”Pemanasan
bisa dilakukan selama 5-10 menit,” tuturnya.Gerakannya pun terbilang sangat
mudah.Agar sirkulasi darah kamu bisa berjalan dengan baik, maka sebelum
olahraga lakukan pemanasan dengan melakukan lari-lari di tempat.Gerakan aerobik
ringan, kata Indrarti, juga sangat baik untuk pemanasan.Hal yang perlu
diperhatikan adalah gerakan senam atau aerobik pada saat pemanasan intensitas
geraknya harus rendah dan lambat.
Salah
satu cara asyik untuk pemanasan adalah dengan jogging. Sebuah penelitian
mengungkapkan, berlari-lari kecil dengan berhati-hati atau jogging merupakan
salah satu langkah yang tepat untuk dilakukan sebelum berolahraga. Tak cuma
itu, pengulangan gerakan tertentu selama aktif berolahraga juga akan
menumbuhkan ketahanan otot yang sebenarnya. Bagaimana bila olahraga dilakukan
tanpa pemanasan dan stretching terlebih dahulu?”Olahraga yang dilakukan tanpa
pemanasan dan peregangan otot dapat menimbulkan cedera pada otot dan sendi,”
papar Indrarti.
1.
CARA PENCEGAHAN CEDERA OLAHRAGA
Olahraga, bila dilakukan dengan salah, bisa berisiko cedera.
Untuk mencegah cedera, Andi Kurniawan, dosen Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia menyarankan sejumlah hal berikut:
A.
cek
kondisi tubuh sebelum berolahraga.
B. mulailah
dari olahraga yang ringan, lakukan pemanasan peregangan juga pendinginan ketika
selesai berolahraga. “Siapkan otot-otot, jangan langsung lari, dan ketika
selesai jangan langsung diam,” katanya.
C. gunakan
perlengkapan yang tepat. Jangan gunakan kaos gelap yang mudah menyerap panas
ketika cuaca lagi terik. Demikian pula jangan gunakan kaos yang tipis saat
dingin. Panas yang berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi.
D. cukup
minum. Olahraga yang diforsir tanpa dibarengi minum yang cukup akan membuat
otot menjadi mudah keram. “Jangan sampai menunggu haus, kalau sudah haus itu
artinya dehidrasi,” katanya.
Andi mengatakanm cedera saat olahraga bisa disebabkan oleh
faktor dari dalam maupun dari luar tubuh. Seseorang yang tidak pernah
berolahraga lalu tiba-tiba latihan dengan intensitas tinggi, akan dengan mudah
cedera.
Faktor usia juga berpengaruh. Pada usia belasan tahun, tulang masih dalam pertumbuhan, sambungan antar tulang belum sepenuhnya utuh. Demikian pula dengan usia yan sudah tua, otot melemah dan sendi-sendi termakan usia. “Otot yang kuat memperingan kerja sendi, sehingga mencegah cedera,” kata Chief Executive Officer Indonesia Sport Medicine Centre, Kelapa Gading ini.
Orang dengan berat badan berlebih juga rentan mengalami
cedera saat berolahraga.Ini karena beban tubuh bertumpu pada lutut, sehingga
ketikajoging, lutut bekerja lebih keras.“Biasanya menimbulkan
peradangan di lutut,” kata Andi.
2.
PERAWANTAN CEDERA OLAHRAGA
Cedera yang sering dialami
olah para atlet maupun pelaku olahraga individual bisa berupa trauma akut dan
sindrom yang berlarut-larut atau overuse syndrome.Penanganan cedera olahraga
dapat bersifat non operatif (tidak memerlukan tindakan operasi). Penanganan
cedera non operatif bisa berupa pengobatan bagian tubuh yang cedera,
pembebatan, kompres dingin atau hangat, pemberian obat-obatan dan menjalani
program fisioterapi. Pada kasus-kasus tertentu, cedera olahraga harus
ditangani melalui tindakan operasi seperti untuk kasus patah tulang dan
putusnya urat.
Teknik operasi yang
digunakan dapat bersifat terbuka atau secara minimal invasif.Bedah minimal
invasif pada sendi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Arthroscopy.Teknik
pembedahan ini melalui luka goresan yang kecil dan menggunakan video kamera
yang dimasukkan ke dalam sendi lutut.Dibandingkan dengan teknik yang
konvensional, keuntungan dari teknik ini adalah luka operasi yang kecil
(kosmetik lebih baik), diagnosis yang akurat, lebih nyaman, lama perawatan dan
masa pemulihan lebih singkat.
A. Proses Penanganan pada cidera
olah raga
Pemeriksaan
Anamnesis (tanya jawab dengan pasien), ditanyakan mula timbulnya cidera
Palpasi dan Inspeksi (diraba dan dilihat)
Pemeriksaan gerak dasar.
- Pemeriksaan gerak pasif
- Pemeriksaan gerak aktif
- Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan
Diagnosis, menentukan daerah mana dan bagian apa yang
mengalami cidera.
Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialami.
Pelaksanaan pengobatan. Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan.
Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialami.
Pelaksanaan pengobatan. Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu prinsip pengobatan pada kondisi akut
mempunyai program yang sangat terkenal yaitu berikan RICE, yaitu ;
R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuh
I: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi dan agar terjadi vasokonstriksi.
C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.
E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.
Dan hindari HARM, yaitu:
H: HEAT, pemberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
A: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakan
R: RUNNING, atau exercise terlalu dini akan memburuk cidera
M: MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.
R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuh
I: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi dan agar terjadi vasokonstriksi.
C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.
E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.
Dan hindari HARM, yaitu:
H: HEAT, pemberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
A: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakan
R: RUNNING, atau exercise terlalu dini akan memburuk cidera
M: MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.
B. Pengobatan Awal
Apabila telah terjadi cedera
akibat olahraga, baik itu cedera yang dialami oleh amatir maupun profesional,
penanganan awal yang dapat dilakukan adalah denganmenggunakan prinsip RICE,
agar akibat cedera tersebut dapat segera pulih kembali. Adapun RICE adalah
singkatan dari:
1. Rest : mengistirahatkan bagian yang cedera
2. Ice : pendinginan (bisa menggunakan kompres es) untuk
mencegah perdarahan
3. Compression : memberikan balutan tekan sehingga dapat
mengurangi pembengkaka
4. Elevation : bagian yang cedera diangkat, dapat juga
untuk mengurangi pembengkakan.
Dengan dilakukan pemeriksaan tambahan seperti
laboratorium dan pencitraan semisal rontgen, dapat lebih memberikan gambaran
yang lebih jelas terhadap cedera yang dialami dan penanganan yang lebih lanjut.
Yang terbagi 2, yaitu : pembedahan dan non pembedahan, tergantung dari jenis
dan tingkat keparahan cedera.
C. Rehabilitasi
Adalah upaya pemulihan
seseorang sebelum atau sesudah tindakan sebagai akibat dari cedera.Dengan
rehabilitasi diharapkan alat atau organ yang mengalami cedera dapat secepatnya
pulih dan kembali berfungsi dengan baik.Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan
jaringan lunak, semisal otot adalah 4-6 minggu.Namun perlu diingat,
immobilisasi (tidak digerakkan) lama pada alat gerak yang cedera dapat
menimbulkan penyulit, yaitu gangguan dari gerak sendi, sehingga dalam masa
penyembuhan harus tetap dilatih sampai batas maksimal yang dapat
dilakukan.Untuk patah tulang rata-rata waktu yang diperlukan adalah 6-8 bulan.
Cedera olahraga yang mengenai
sistem musculoskeletal dapat dibagi 3, yaitu : cedera jaringan lunak (tendon
atau otot), cedera jaringan keras (tulang), dan cedera sendi
(ligament,meniscus). Cedera tersering yang dialami baik oleh amatir maupun
profesional adalah cedera sendi.Dimana semua persendian dari tubuh dapat
mengalaminya, di antaranya sendi lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan,
bahu, siku dan jari.Istilah bagi orang awam yang mudah dimengerti adalah
keseleo, yaitu yang dianggap sebagai salah urat.
Adapun cedera yang dapat
dialami dari yang teringan sampai dengan yang terberat yaitu robekan
sendi.Gejala awal yang timbul meliputi nyeri, bengkak dan memar. Untuk
pengobatannya meliputi: sendi diistirahatkan dan diimobilisasi dengan teknik
yang disebut strapping (dibalut, bisa dengan elastic bandage atau perban),
sampai nyeri berkurang. Kompres es dan obat penghilang sakit maupun anti
inflamasi (radang) non steroid dapat diberikan.Setelah bengkak berkurang segera
latihan gerak sendi secara aktif dan latihan kekuatan otot.
Apabila cedera yang dialami
berat, dapat menyebabkan rupture atau putusnya dari ligamen sehingga sendi
menjadi tidak stabil.Dimana bagian tubuh yang sering terkena adalah lutut,
pergelangan kaki, dan jari-jari.Olahraga yang tersering menyebabkan cedera ini
adalah sepakbola, seperti misalnya Michael Owen, seorang atlit sepakbola asal
Inggris, yang mengalami cedera ini dan membutuhkan penanganan yang lebih
invasif yaitu pembedahan.
Gejalanya meliputi nyeri
yang sangat berat sampai-sampai penderita tidak berani menggerakkan
persendiannya dikarenakan nyeri, mungkin juga ada perdarahan di bawah kulit dan
pembengkakan sendi.Pengobatan awal yang dapat dilakukan adalah dengan
mengontrol nyeri dan pembengkakan, pembidaian sendi sehingga sendi terfiksasi,
pendinginan dengan kompres es, dan obat-obatan anti inflamasi non
steroid.Setelah bengkak dan nyeri berkurang, bidai harus diganti dan mulai
latihan gerak sendi.
Tetapi perlu diingat bahwa
tindakan tersebut diatas adalah penanganan awal yang dapat dilakukan, apabila
cedera yang dialami parah atau tidak membaik dengan penanganan diatas, harus
dikonsultasikan dengan dokter bukan dukun, agar tidak memperparah cedera yang
dialami.Contohnya cedera yang menyebabkan putusnya ligamen dan patah
tulang.Untuk itu diperlukan tindakan pembedahan untuk mendapatkan pemulihan
yang lebih baik.
Sekali lagi hal yang
terpenting adalah dengan mencegah terjadinya cedera, diantaranya seperti
beberapa hal yang disebutkan diatas sebelumnya.Dan kalaupun terjadi cedera
dapat dilakukan penanganan awal yang mudah dilakukan. Namun apabila sakit berlanjut,
segera hubungi dokter
11 comments:
Bisa gawat kalau sampai cedera, makasih infonya, sangat membantu
iya gan... lebh baik mencegah daripada mengobati
iya gan... lebh baik mencegah daripada mengobati
pemanasan ane biasanya iykwim :V
iykwim itu apa gan..?
ijin coba gan :v
jadi nambah ilmu gan, makasi ya :)
Ya gan silahkan... emang harus dipraktekkan gan
Iya gan alhamdulillah
Melakukan Pemanasan dan peregangan sebelum melakukan olahraga memang sangat penting untuk menghindari cidera.
Nice Article
Salam,
Nur Kholis
iya gan thanks udah mampir. memang pemanasan adalah penentuan seberapa maksimal kita melakukan kegiatan gan
monggo dilihat lihat lagi yang lain gan
Post a Comment