Pola Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-Hari [Part 2]

Tuesday, December 12, 2017

ini adalah lanjutan dapri part pertama..
silahkan dibaca yaaaa.....

B.    Penyakit    Akibat    Pola    Hidup    Tidak    Sehat

Jutaan orang di Indonesia terancam terkena penyakit menular atau degeneratife akibat pola hidup yang kurang baik. Penyakit degeneratif antara lain diabetes, hipertensi, jantung, osteoporosis, stress, dan lain-lain telah diderita oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan serta di desa-desa di seluruh pelosok Tanah Air. Penyebab terjadinya penyakit tidak menular (PTM) sangat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti: merokok, minum-minuman beralkohol, kegemukan (obesitas), dan kurang berolahraga. 

Penyakit akibat pola hidup yang tidak sehata tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1.  Penyakit Akibat Merokok
Salah satu akibat dari Pola hidup yang tidak sehat adalah disebabkan dari kebiasaan Merokok. Sebenarnya kita sudah tahu bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Namun banyak pula yang mengabaikannya. Padahal pada bungkus rokok dapat kita baca dengan mudah kalimat tentang bahaya rokok sebagai berikut:

“MEROKOK    DAPAT    MENYEBABKAN    KANKER,    SERANGAN    JANTUNG,     IMPOTENSI,    GANGGUAN    KEHAMILAN    DAN     JANIN”

Namun anehnya masih banyak dari saudara-saudara kita, kakak dan orang tua kita yang merokok dan tidak merasa bahwa perbuatannya merugikan diri sendiri dengan adanya ancaman-ancaman di dalam bungkus rokok yang mereka pegang. 

a.  Kandungan Zat dalam Rokok

Rokok mengandung ribuan zat, 50 persen di antaranya telah diklasifikasikan sebagai zat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah radioaktif
Polonium-201, Acetone (bahan dalam cat), Amonia (pembersih toilet), naphthalene, DDT (pestisida) dan racun arsenik lainnya. Selain itu ketika dibakar, rokok mengeluarkan gas hidrogen sianida yang sering digunakan dalam kamar gas untuk hukuman mati. Belum lagi jika pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang membuat darah sulit mengambil oksigen dari paru-paru. 

Zat-zat lain yang berbahaya dan sering disebut antara lain adalah Tar dan Nikotin. Tar adalah satu kesatuan dari empat puluh tiga bahan yang menyebabkan kanker. Sedangkan Nikotin adalah zat yang dapat merangsang saraf dan otak sehingga menimbulkan efek kecanduan. Hal inilah yang membuat seorang perokok seringkali sulit melepaskan diri dari jeratan rokok. Dari keseluruhan kasus penyakit jantung yang terjadi pada manusia, 25 persennya merupakan akibat dari merokok.

b.  Penyakit-Penyakit Akibat Rokok

Penyakit yang disebabkan oleh rokok tidak terbatas pada yang disebutkan di dalam bungkus rokok saja. Tetapi masih banyak jenis Penyakit yang terkait dengan rokok lainnya, diantaranya adalah:

1)  Kanker kandung kemih.
2)  Kanker lambung, usus dan colon.
3)  Kanker mulut, tekak dan esofagus.
4)  Kanker hati dan pankreas.
5)  Kanker payudara, mulut rahim dan rahim.
6)  Kanker paru-paru, bronkhitis dan infeksi saluran pernafasan kronis.
7)  Penyakit jantung dan stroke hemoragik.
8)  Pengeroposan tulang atau osteoporosis.
9)  Penurunan kesuburan bahkan kemandulan.
10)  Keguguran bahkan hingga melahirkan bayi yang cacat.
11)  Emfisima, ulser peptik dan batuk menahun.
12)  Lemah otot, penyakit gusi dan kerusakan pada mata.

2.  Penyakit Akibat Penyalahgunaan Narkoba

a.  Pengertian Narkoba
Sebelum kita membicarakan apa itu narkoba, ada baiknya kita tahu tentang jenis obat-obatan khusus (biasa disebut obat-obatan psikoaktif). Obat-obatan yang dimaksud disini adalah bahan kimia (jenis obat) yang bila diminum atau dimakan akan mempengaruhi fungsi otak dan susunan saraf, sehingga berpengaruh pada  mood serta perilaku  orang tersebut.

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan/zat adiktif lainnya. Narkotika dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu Golongan I, II dan III. Golongan I merupakan narkotika yang dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi serta memiliki potensi tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan. Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pilihan terakhir untuk terapi. Sedangkan golongan III berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. 

Narkoba, sesuai dengan efek/dampaknya adalah jenis-jenis obat yang dapat dikategorikan sebagai obat-obatan psikoaktif yaitu: Sesuatu bahan /zat kimia yang dapat merubah cara jalan pikiran seseorang atau merubah fungsi yang hubungannya dengan susunan syaraf pusat.

b.  Dampak Pemakaian Narkoba
Semua obat dapat menyebabkan akibat yang tidak baik, tergantung dari jumlah yang digunakan, jumlah pemakaian, lamanya pemakaian dan keadaan ketika obat digunakan. Kematian yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan ini cukup tinggi. Dampak pemakaian/Penyalahgunaan Narkoba yang ditimbulkan tidak semua orang sama, akan tetapi tergantung pada hal-hal sebagai berikut.

1)  Ketergantungan
  Tidak ada obat yang menjadikan ketergantungan  (dependency)  fisik atau psikis secara langsung. Bagaimanapun obat-obatan (narkoba) akan memberi dampak/akibat, yang dapat terjadi di semua tahap pemakaian, mulai dari coba-coba sampai ketergantungan. Semua obat dapat menjadi masalah bila dipakai berlebihan atau tidak menurut aturannya. Kenyataannya semua obat akan menjadi “adiksi” oleh karena seseorang akan menjadi tergantung secara fisik maupun psikis terhadap obat tersebut. Sulit memisahkan antara keduanya karena saling berhubungan. 

Obat dapat menjadikan sehat dan dapat pula menjadikan masalah pada seseorang. Oleh karena itu, perlu perhatian terhadapnya. Ketergantungan obat pada seseorang dapat terjadi secara psikis dan fisik atau keduanya:

a)  Ketergantungan Psikis
Ditemui pada seseorang yang menggunakan obat-obatan ini sangat penting daripada kegiatan lain dalam hidupnya, mereka akan ketagihan dan sangat sulit untuk berhenti. Seseorang merasa/sangat yakin bahwa bila mengalami sesuatu yang sulit/kesulitan tanpa ada yang bisa menolong kecuali Narkoba.

b)  Ketergantungan Fisik
Ditemui pada seseorang di mana tubuhnya telah beradaptasi dengan obat, tubuhnya berfungsi normal dengan adanya obat dalam tubuh. Bila dihentikan pemakaian obat maka fungsi alat-alat tubuhnya akan berubah.

2)  Toleransi
Sensititifitas dari obat lama kelamaan menurun, penurunan sensitifitas obat tersebut menyebabkan dosis pemakaian obat makin besar untuk menghasilkan efek yang sama. Torelansi terhadap obat-obatan berkembang dari hari ke hari tergantung dari frekuensi penggunaan. Seseorang yang menggunakan obat untuk pertama kalinya mempunyai toleransi terhadap obat itu sangat rendah dan merasakan efek obat sangat kuat sekali.

Makin sering menggunakannya, makin kurang merasakan efek obat tersebut. Untuk menghasilkan efek yang sama diperlukan penambahan jumlah obat. Bila seseorang berhenti menggunakan obat tersebut untuk sementara, toleransinya akan menurun, tetapi akan cepat naik lagi dengan pemakaian kembali.

3)  Gejala Putus Obat
Gejala putus obat akan terjadi pada seseorang yang sudah tergantung pada obat tertentu kemudian dihentikan atau dikurangi dosis pemakaian biasanya. Seseorang bila mengalami gejala putus obat ini akan merasa sakit, perasaan tidak enak, rasa nyeri di tubuh, perasaan ketagihan.

4)  Pengaruh Narkoba
Sulit untuk memprediksi bagaimana obat mempengaruhi seseorang. Efeknya selalu berhubungan dengan jenis/klasifikasi narkoba, berapa banyak dosis obat yang digunakan, kualitas dari narkoba, seberapa sering menggunakannya, seberapa tinggi konsentrasi obat, bagaimana cara menggunakannya, sifat/mood dari pengguna, efek yang diharapkan oleh pengguna, suasana hati seseorang ketika menggunakan.

MENCEGAH    LEBIH    BAIK    DARI    PADA    MENGOBATI,    UNTUK     ITU    JANGAN    PERNAH    MEMULAI    ATAU    MENCOBA    MENGGUNAKAN    NARKOBA,    KATAKAN    TIDAK    PADA    NARKOBA

3.  Serangan Jantung

a.  Pengertian Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi kesehatan yang sangat emergency untuk ditangani, Jika terlambat maka sangat mungkin penderita segera menemui ajalnya (kematian). Penyakit serangan jantung  (Heart Attack) yang dalam bahasa medisnya disebut sebagai Myocardial Infarction (MI), adalah kerusakan bahkan kematian otot jantung (myocardium) yang disebabkan terhentinya secara mendadak suplay darah (sebagai pembawa Oksigen) kedaerah tersebut sebagai akibat dari beberapa faktor. 

Menurut dr. Delima dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes, 2007:3) orang yang terkena penyakit jantung butuh  perawatan intensif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejak tahun 2007  penyakit jantung  jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan, jumlah kematian lebih dari 220.000 jiwa tiap tahun.

Sedangkan jumlah kasusnya melampaui penyakit tuberkulosis yang angka kematiannya mencapai 127.000 jiwa. Angkanya makin bertambah tiap tahun akibat gaya hidup masyarakat yang suka mengudap makanan tinggi lemak atau makanan siap saji.

b.  Gejala-gejala Serangan Jantung

Setiap orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan keluhan yang tentunya berbeda, namun umumnya seseorang akan merasakan beberapa hal spesifik seperti :

1)  Nyeri dada, dimana otot kekurangan suplay darah (disebut kondisi iskemi) yang berdampak kebutuhan oksigen oleh otot berkurang.
2)  Sesak nafas, Biasanya dirasakan oleh orang yang mengalami gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3)  Kelelahan atau kepenatan, adanya kelainan jantung dapat menimbulkan pemompaan jantung yang tidak maksimal.
4)  Adanya perasaan berdebar-debar (palpitasi).
5)  Pusing dan pingsan, hal ini dapat merupakan gejala awal dari penderita penyakit serangan jantung.
6)  Kebiru-biruan pada bibir, jari tangan dan kaki sebagai tanda aliran darah yang kurang adekuat keseluruh tubuh.
7)  Keringat dingin secara mendadak, dan lainnya seperti mual dan perasaan cemas.

4.  Penyakit Maag
Penyakit   Maag adalah penyakit   yang ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan bila pola hidup kita tidak teratur dan tidak sehat.

5.  Penyakit Kanker Paru-paru Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) di dalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi dari sel itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

a.  Penyebab Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru pada pria lebih besar presentasenya dibandingkan dengan wanita dan penyebab utamanya adalah merokok. Jadi tidak heran apabila penyakit ini lebih besar diderita oleh kaum pria. Resiko menderita kanker paru-paru lebih besar apabila semakin sering merokok. Oleh sebab itu, berhentilah merokok dari sekarang apabila tidak mau terserang penyakit  ini. Selain merokok penyebab lain dari penyakit kanker paru-paru adalah zat atau polusi yang terhirup, namun presentasenya lebih sedikit bila dibandingkan dengan merokok.

b.  Gejala-gejala Kanker Paru-paru
  Gejala-gejala kanker paru-paru adalah sebagai berikut.
1)  Batuk yang berulang-ulang bahkan semakin parah.
2)  Warna dahak berubah bahkan berdarah.
3)  Susah bernapas.
4)  Tanpa ada sebab kepala terasa nyeri.
5)  Tanpa sebab yang jelas juga berat badan menjadi turun dan menjadi kehilangan selera makan.
6)  Suara berubah menjadi serak.
7)  Leher dan wajah membengkak.


0 comments:

Post a Comment

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah Kerjakan soal dengan benar sehingga mampu meraih nilai terbaik Memuat…

Popular Posts