Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
a.
Pengertian STAD
Menurut Slavin (2010: 143) pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (
STAD ) merupakan salah satu dari tipe pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru mulai
menggunakan pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD
siswa perlu ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru
menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja di kelompok mereka untuk memastikan
bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi tersebut.
Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa
supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai
kemampuan yang diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin agar timnya
mandapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari materinya.
Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk
melakukan hal yang terbaik, menunjukan norma bahwa belajar itu penting,
berharga, dan menyenangkan. Meskipun para siswa belajar bersama, akan tetepi
mereka tidak boleh saling bantu dalam mengerjakan soal kuis. Tanggung jawab
individu seperti ini memotivasi siswa untuk memberi penjelasan dengan baik satu
sama lain, karena satu-satunya cara bagi tim untuk berhasil adalah dengan
membantu semua anggota tim menguasai informasi atau kemampuan yang diajarkan.
karena skor tim didasarkan pada kemajuan yang dubuat anggotanya disbandingkan
hasil yang dicapai sebelumnya, semua siswa punya kesempatan untuk menjadi
“bintang” tim dalam minggu tersebut, baik dengan memperoleh skor yang lebih tinggi dari rekor mereka
sebelumnya maupun dengan membuat jawaban kuis yang sempurna, yang selalu akan
memberikan skor maksimum tanpa menghiraukan rata-rata skor terakhir siswa.
b.
Kelebihan dan kekurangan
Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan
kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan menurut
(Isjoni, 2010: 51) keunggulan tersebut yaitu:
1)
Menekankan pada adanya aktivitas
dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal dalam kegiatan kelompok.
2)
Setiap siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan
skor tes yang diperolehnya
berdasarkan skor perkembangan individu.
Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe
STAD juga memiliki kekurangan yaitu menurut (Trianto, 2009: 70) adalah harus
adanya pengaturan tempat duduk yang baik dalam kelompok, hal ini dilakukan
untuk menunjang keberhasilan pembalajaran kooperatif apabila tidak ada
pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya
pembalajaran pada kelas.
c.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD
Menurut Slavin (2010: 143) belajar kooperatif tipe STAD melalui 5
tahap yang meliputi:
1)
Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang
sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Bedanya
presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut
haruslah benar-benar fokus pada unit STAD. Dengan cara ini siswa akan menyadari
bahwa mereka harus benar-benar member perhatian penuh selama presentasi kelas,
karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis- kuis.
2)
Tim
Tim terdiri dari empat
atau lima siswa yang mewakili bagian
dari seluruh kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan
etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim
benar-benar belajar, dan untuk mempersiapkananggotanya untuk bisa mengerjakan
kuis dengan baik. Setelah itu guru menyampaikan materi, tim berkumpul untuk
mempelajari lembar kegiatan. Pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan
mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat
kesalahan.
3)
Kuis
Setelah guru mempresentasikan materi dan praktek tim
atau kerja kelompok para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa
tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga,
setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
4)
Skor Kemajuan Individual
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk
memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang
akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan
kinerja yang lebih baik daripada
sebelumnya. tiap siswa diberikan skor “awal”, yang
diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim
mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor
awal mereka.
5)
Rekognisi Tim
Menurut Slavin (2010: 159) Tim akan mendapatkan
sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka
mencapai criteria tertentu. Skor tim siswa bisa juga digunakan untuk menentukan
duapuluh persen dari peringkat mereka. untuk memberikan skor perkembangan
individu dihitung seperti pada Tabel
Tabel
Perhitungan skor perkembangan
Skor kuis
|
Poin
Kemajuan
|
Lebih dari 10
poin dibawah sekor awal…………
|
0 poin
|
10 -1 poin
dabawah skor awal……….
|
10 poin
|
Skor awal
sampai 10 poin diatas skor awal…….
|
20 poin
|
Lebih dari 10
poin diatas skor awal…….
|
30 poin
|
Nilai sempurna tanpa memperhatika skor awal……
|
30 poin
|
a.
Menghitung skor kelompok
Menurut Rusman (2010:216) Skor kelompok ini dibuat
dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan
menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan
jumlah anggota kelompok, sesuai dengan rata- rata sekorperkembangan kelompok,
diperoleh kategori skor kelompok seperti tercantum pada Tabel berikut ini:
Table Tingkat
penghargaan kelompok
Kriteria (Rata- rataTim)
|
Penghargaan
|
0 - 5
|
-
|
6
- 15
|
Tim Baik (Good team)
|
16 – 20
|
Tim baik sekali (Great team)
|
21 - 30
|
Tim istimewa (Super team)
|
b.
Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok
Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru
memberiakan hadiah/penghargaan kepada masing- masing kelompok sesuai dengan
masing-masing predikatnya.
0 comments:
Post a Comment