a. Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model
pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara
langsung kepada peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan
distrukturkan oleh guru. (Depdiknas, 2010: 24). Menurut Killen dalam depdiknas
(2010: 23) pembelajaran langsung atau Direct
Instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori
(pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya
melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.
Pendekatan dalam model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru
menyampaikan isi materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan
kegiatan para peserta didik, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
b. Tujuan Pembelajaran Langsung
Depdiknas (2010: 23) menyebutkan bahwa tujuan utama
pembelajaran langsung adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar
peserta didik.
Beberapa temuan dalam teori perilaku di antaranya adalah
pencapaian peserta didik yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh
peserta didik dalam belajar atau mengerjakan tugas dan kecepatan peserta didik
untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat
positif.
Model Pembelajaran Langsung dirancang untuk menciptakan
lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru
berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat
menggunakan berbagai media. Informasi yang disampaikan dengan strategi direktif
dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana
melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif (yaitu pengetahuan tentang
sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi).
c. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung
Menurut Depdiknas (2010: 24), model pembelajaran
langsung dapat diidentifikasi beberapa karakteristik, yaitu :
1)
Transformasi dan keterampilan secara langsung
2)
Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu
3)
Materi pembelajaran yang telah terstruktur
4)
Lingkungan belajar yang telah terstruktur
5)
Distruktur oleh guru.
d. Tahapan Model Pembelajaran Langsung
Menurut Bruce dan Weil dalam Depdiknas (2010: 25), tahapan model
pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :
1)
Orientasi
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan
sangat menolong peserta didik jika guru
memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk
orientasi dapat berupa :
a) Kegiatan
pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik.
b)
Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran
c) Memberikan
penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
d)
Menginformasikan kerangka pelajaran.
2)
Presentasi
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran
baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa :
a) Penyajian
materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai peserta didik
dalam waktu relatif pendek
b)
Pemberian contoh-contoh konsep
c) Pemodelan
atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan
langkah-langkah kerja terhadap tugas
d) Menjelaskan ulang
hal-hal yang sulit.
3)
Latihan Terstruktur
Pada fase ini guru memandu peserta didik untuk melakukan
latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan
balik terhadap respon peserta didik dan memberikan penguatan terhadap respon
peserta didik yang benar dan mengkoreksi tanggapan peserta didik yang salah.
4) Latihan Terbimbing
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga
digunakan oleh guru untuk menilai kemampuan peserta didik untuk melakukan
tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan
jika diperlukan.
5)
Latihan Mandiri
Pada fase ini peserta didik melakukan kegiatan latihan
secara mandiri. Fase ini dapat dilalui peserta didik jika telah menguasai
tahap-tahap pengerjaan tugas.
e. Penggunaan Pembelajaran Langsung
Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran
langsung menurut Depdiknas (2010: 27):
1)
Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan
memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan
menunjukan keterkaitan di antara konsep-konsep
tersebut.
2)
Ketika guru ingin mengajari peserta
didik suatu keterampilan atau prosedur yang
memiliki struktur yang jelas
dan pasti.
3)
Ketika guru ingin memastikan bahwa peserta didik telah menguasai
keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada peserta didik misalnya
penyelesaian masalah (problem solving).
4)
Ketiak guru ingin menunjukan sikap
dan pendekatan- pendekatan intelektual (misalnya menunjukan bahwa suatu argumen
harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu argumen harus didukung oleh
bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada
jawaban yang logis)
5) Ketika subyek pembelajaran yang
akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan,
pertanyaan, dan penerapan.
6) Ketika guru ingin menumbuhkan keterkaitan peserta didik akan suatu topik.
7) Ketika guru harus menunjukan teknik
atau prosedur-prosedur tertentu sebelum peserta didik melakukan suatu kegiatan
praktik.
8)
Ketika guru ingin menyampaikan
kerangka parameter- parameter untuk memandu peserta didik dalam melakukan
kegiatan pembelajaran kelompok atau independen.
9)
Ketika para peserta didik
menghadapi kesulitan yang sama yang
dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat
terstruktur.
10) Ketika lingkungan mengajar tidak
sesuai dengan strategi yang berpusat pada peserta didik atau ketika guru tidak
memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang
berpusat pada peserta didik.
f. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
1)
kelebihan model pembelajaran
langsung Menurut Depdikas dalam Sudrajat (2011) adalah sebagai berikut :
a) Dengan model pembelajaran langsung,
guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b) Dapat diterapkan secara efektif
dalam kelas yang besar maupun kecil.
c)
Dapat digunakan untuk menekankan
poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
d) Dapat menjadi cara yang efektif
untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
e) Merupakan cara yang paling efektif
untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada
siswa yang berprestasi rendah.
f)
Dapat menjadi cara untuk
menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh
seluruh siswa.
g) Memungkinkan guru untuk
menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi
yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.
h)
Ceramah merupakan cara yang
bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca
atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
i)
Secara umum, ceramah adalah cara
yang paling memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan
bebas stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa
dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.
j)
Model pembelajaran langsung dapat
digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru
dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana
informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
k)
Pengajaran yang eksplisit membekali
siswa dengan ”cara- cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan
menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan
keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
l)
Model pembelajaran langsung yang
menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya
demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
m)
Ceramah dapat bermanfaat untuk
menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa,
termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil- hasil penelitian terkini.
n)
Model pembelajaran langsung
(terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan
kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan
observasi (kenyataan yang mereka lihat).
o)
Demonstrasi memungkinkan siswa
untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik
dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki
kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
p)
Siswa yang tidak dapat mengarahkan
diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung
digunakan secara efektif.
q)
Model pembelajaran langsung
bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus
mengevaluasi dan memperbaikinya.
2)
Kelemahan pembelajaran langsung menurut Depdiknas
(Sudrajat ,2011) yaitu :
a) Model
pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan
informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak
semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.
b) Dalam
model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar,
atau ketertarikan siswa.
c) Karena
siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi
siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
d) Karena
guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran
ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan,
percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
e) Terdapat
beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi
dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
f) Model
pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan
pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi
kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
g) Jika
materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model
pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup
untuk memproses dan memahami informasi yang
disampaikan.
h) Model
pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi
disusun dan disintesis, yang tidak
selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit
kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
i) Jika
model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan
kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan
hanya akan mengingat sedikit isi materi yang
disampaikan.
j) Jika
terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa
percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal
ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
k) Karena
model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa
tidak paham atau salah paham.
l) Demonstrasi
sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa
bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan
oleh guru
0 comments:
Post a Comment