Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Monday, February 12, 2018



1.         Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
a.         Pengertian Jigsaw
Jigsaw menurut Slavin (2010: 237) yaitu dapat digunakan apabila materi yang dipelajari adalah yang berbentuk materi tertulis. Materi ini paling sesuai untuk subyek-subyek seperti pelajaran Ilmu Sosial, literatur yang tujuan pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep dari pada penguasaan kemampuan.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw para siswa bekerja dalam tim yang heterogen, para siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit dan diberikan “lembar ahli” yang dibagi atas topik-topik yang berbeda, yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua siswa selesai membaca, siswa-siswa yang dari tim yang bereda yang memiliki fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan topic mereka. Setelah itu para ahli kembali ke timnya secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai  topik mereka.
b.         Langkah-langkah pembelajaran jigsaw
Menurut Slavin (2010: 241) langkah-langkah pembelajaran
jigsaw antara lain:


1.  Siswa dibagi atas beberapa kelompok (setip kelompok beranggotakan 5-6 orang). Yang disebut dengan kelompok asal.
2.  Dalam satu kelompok tersebut masing-masing siswa memperoleh materi yang berbeda.
3.  Dari beberapa kelompok, para siswa dengan keahlian yang sama atau materi yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli.
4.  Setelah selsai berdiskusi para ahli kembali kedalam kelompok asal.
5.  Para ahli menerangkan hasil diskusi kepada kelompok asal.
6.  Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan menunjuk salah satu anggota sebagai perwakilan kelompok.
7.  Para siswa mengerjakan kuis-kuis individual yang mencakup semua topik.
c.          Cara menghitung skor baik individual maupun tim dalam jigsaw
Cara menghitung skor tim baik individu maupun tim jigsaw diadopsi dari cara menghitung skor pada metode kooperatif tipe STAD. Segera mungkin setelah melakukan tiap kuis, hitung skor kemajuan individual dan tim, dan beri sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya kepada tim dengan skor tertinggi. Jika memungkinkan, umumkan skor tim pada periode pertama setelah mengerjakan kuis. Pada akhirnya akan meningkatkan motivasi mereka untuk melakukan yang terbaik. (Slavin, 2010: 159)
Poin Kemajuan. Para siswa mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingat dimana skor kuis mereka (presentasi yang benar) melampaui skor awal mereka:

Tabel Pedoman Poin Kemajuan

Skor Kuis
Poin Kemajuan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
5
10-1 poin dibawah skor awal
10
Skor awal sampai 10 poin diatas skor awal
20
Lebih dari 10 poin diatas skor awal
30
Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)
30
(Slavin, 2010: 159)
Skor Tim. Untuk menghitung skor tim catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir. Untuk diingat bahwa skor tim lebih tergantung pada skor kemajuan daripada skor kuis awal.
Tiga macam tingkatan penghargaan diberikan disini. Ketiganya didasarkan pada rata-rata skor tim, yaitu sebagai berikut:
Tabel Kriteria Penghargaan Siswa

Kriteria (Rata-rata Tim)
Penghargaan
15
Tim Baik
16
Tim Sangat Baik
17
Tim Super
(Slavin, 2010: 160)
Perhatikan bahwa semua tim dapat meraih penghargaan, dan tim bukannya berkompetisi antara satu sama lainnya.

 Kriteria ini merupakan satu rangkaian sehingga untuk menjadi tim sangat baik sebagian besar anggota tim harus memiliki skor diatas skor awal mereka, dan untuk menjadi tim super sebagian besar anggota tim harus memiliki skor setidaknya sepuluh poin diatas skor dasar mereka.

0 comments:

Post a Comment

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah Kerjakan soal dengan benar sehingga mampu meraih nilai terbaik Memuat…

Popular Posts