Pembelajaran Senam Lantai Kurikulum 2013

Saturday, February 17, 2018

A.  Hakikat Senam Lantai

1.  Pengertian Senam Lantai

  Senam lantai adalah satu dari rumpun senam. Sesuai dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan/bentuk latihannya dilakukan di lantai. Jadi lantai/matraslah yang merupakan alat yang dipergunakan. Senam lantai disebut juga dengan istilah latihan bebas. Oleh karena tidak mempergunakan benda-benda atau perkakas lain pada saat menjalankannya.Tujuan melakukan senam lantai selain peningkatan melakukan bentuk-bentuk latihan senam lantai sendiri adalah juga sebagai latihan yang kelak mempermudah melakukan bentuk latihan/gerakan senam dengan alat. Bentuk-bentuk latihan senam lantai bermacam-macam gerakannya.Senam lantai dilakukan dalam ruangan dan dapat juga dilakukan di lapangan rumput. Untuk menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik, maka digunakan matras. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari senam lantai adalah sebagai berikut.

a.  Hendaknya selalu menggunakan matras.
b.  Matras harus diletakkan di atas tanah atau lantai yang rata dan aman dari bahaya.
c  Letakkan matras jauh dari dinding atau benda-benda lain yang akan menyebabkan terjadinya benturan.
d.  Periksa matras dan keamanan di sekitarnya yang mungkin dapat mengganggu peserta didik.
e.  Pembelajaran dilakukan dari gerakan yang mudah dahulu atau tahap demi tahap.
f.  Sebelum melakukan pembelajaran senam lantai hendaknya melakukan senam pemanasan yang cukup.
g.  Peserta didik dilarang melakukan pembelajaran sendiri di luar pengawasan guru, kecuali ada peserta didik yang dianggap dapat membantu dan menguasai gerakan senam lantai dengan benar.
h.  Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya matras dijaga sebaik mungkin dan jaga kesebersihannya serta disimpan di tempat yang aman.

2.  Manfaat Senam Lantai

a.  Manfaat fisik
  Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan kom  ponen fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai kegiatannya, peserta didik akan berkembang daya tahan otot, kekuatan(power), kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangannya.  Di samping itu, program senam dapat pula menyumbang pengayaan perbendaharaan gerak pelakunya. Dasar-dasar senam akan sangat baik untuk mengembangkan pelurusan tubuh, penguasaan dan kesadaran tubuh secara umum, dan keterampilan-keterampilan senam. Contohnya, meliputi berdiri dengan postur tubuh yang baik, menggantung dalam posisi terbalik, serta menampilkan variasi gulingan berturut-turut. 

b.  Manfaat mental dan sosial
Ketika mengikuti senam, peserta didik dituntut untuk berpikir sendiri tentang pengembangan keterampilannya. Untuk itu, peserta didik harus mampu menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan mentalnya.

B.  Pembelajaran Senam Lantai 

1.  Pembelajaran Guling Depan
  Gerakan guling depan (forward roll) adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Jadi dalam gerakan guling depan gerakan tubuh harus dibulatkan. Pembelajaran guling depan dapat terbagi atas dua bagian yaitu : guling depan dengan sikap awal jongkok dan guling depan dengan sikap awal berdiri.

a.  Pembelajaran guling depan dari sikap awal jongkok
  Cara melakukan pembelajaran guling depan dari sikap awal jongkok adalah sebagai berikut.

  1)  Sikap awal jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada.
  2)  Kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
  3)  Kemudian bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala, dan dagu sampai ke dada.
  4)  Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan.
  5)  Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok. 
Peserta didik diminta mengamati dan merasakan koordinasi gerakan yang dilakukan, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka.


b.  Pembelajaran guling depan dari sikap berdiri
  Cara melakukan pembelajaran guling depan dari sikap berdiri adalah sebagai berikut.
  1)  Sikap awal berdiri dengan kedua kaki rapat, lalu letakkan kedua telapak tangan di atas matras selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm.
  2)  Bengkokkan kedua tangan, lalu letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat sampai dagu menempel bagian dada.
  3)  Selanjutnya dengan berguling ke depan, yaitu saat panggul menyentuh matras lipat kedua kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok.
  Peserta didik diminta mengamati dan merasakan yang dilakukan, lalu temukan pola
yang paling sesuai buat mereka.


c.  Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling ke depan
  Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerakan guling depan adalah sebagai berikut.
  1)  Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
  2)  Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
  3)  Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
  4)  Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

d.  Cara memberi bantuan guling ke depan
  1)  Cara pertama
   Pegang belakang kepala peserta didik (membantu menekukkan) dan menolak pada kedua lutut.
  2)  Cara kedua
   Mendorong pada punggung peserta didik pada saat akan duduk.
  3)  Cara ketiga
   Mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha. Dapat juga menolong berdiri di sisi peserta didik dengan kedua tangan agak mengangkat panggul peserta didik dan membawanya ke arah depan pada saat yang sama memperingatkan peserta didik agar tetap menekuk kepala sedalam-dalamnya.
  4)  Cara keempat
   Membantu menekukkan kepala dan menempatkannya di lantai di antara kedua
tangan.


2.  Pembelajaran Guling Belakang
  Guling ke belakang (back roll) adalah menggelundung ke belakang, posisi badan tetap harus membulat yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada. Gerakan guling ke belakang dapat dilakukan dengan cara guling ke belakang dengan sikap jongkok.

  Cara melakukan gerakan guling belakang adalah sebagai berikut.
(1)  Sikap awal dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat.
(2)  Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang.
(3)  Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
(4)  Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.  Peserta didik diminta mengamati dan merasakan koordinasi gerakan yang dilakukan, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka.


a.  Variasi-variasi Pembelajaran Guling Belakang
  Sama seperti guling depan, memvariasikan guling belakang dapat dilakukan dengan cara membedakan sikap manual, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dari gulingannya. Variasi-variasi gerakan guling belakang seperti terlihat pada gambar berikut ini.

b.  Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling belakang
  Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan guling belakang adalah sebagai berikut.
  1)  Sikap tubuh kurang bulat, sehingga keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling ke belakang.
  2)  Salah satu tangan yang menumpu kurang kuat atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu di atas matras.
  3)  Tangan yang digunakan untuk menolak kurang kuat, sehingga tidak bisa mengguling ke belakang.
  4)  Kepala menoleh ke samping, akibatnya posisi mengguling tidak sempurna (menyamping).
  5)  Mendarat dengan menggunakan lutut, sehingga keseimbangan tidak terjaga dan oleng.

c.  Cara memberi bantuan guling belakang
  Cara memberi bantuan gerakan guling belakang adalah sebagai berikut.
  1)  Menopang dan mendorong pinggang ke arah guling (ke belakang) dan membawanya ke arah guling.
  2)  Mengangkat panggul peserta didik dan membawanya ke arah guling.

3.  Pembelajaran gerakan guling lenting

a.  Cara Melakukan Gerakan Guling Lenting
  Guling lenting (neckspring) adalah suatu gerakan lenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.

   Cara melakukan gerakan guling lenting adalah sebagai berikut.
  1)  Sikap awal
   a)  Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus. Dengan melambungkan badan, letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu langkah dari kaki.
   b)  Kemudian letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan.
   c)  Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
  2)  Sikap pelaksanaannya
   a)  Ketika posisi untuk guling depan telah tercapai, segeralah pesenam mengguling ke depan.
   b)  Saat badan sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan ke depan lurus dibantu oleh kedua tangan mendorong badan dengan menekan lantai.
   c)  Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
  3)  Sikap akhir
   a)  Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendarat.
   b)  Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus.


   c)  Gerakan akhir adalah berdiri tegak.

b.  Bentuk-bentuk Pembelajaran Gerakan Guling Lenting
  1)  Pembelajaran tahap 1
   Tidur terlentang, kedua kaki lurus dan rapat, kedua tangan di sisi badan. Angkat kedua kaki ke belakang kemudian lemparkan kedua kaki ke atas-depan, mendarat atas kedua ujung kaki dengan mengangkat panggul, pinggang tinggi dari lantai (membusur).


   Bagi peserta didik yang belum dapatmengangkat panggul, pinggang tinggi
membusur, maka kedua tangan dapat dipakaisebagai penopangnya.

2)  Pembelajaran tahap 2
  Melakukan kip dengan dibantu oleh dua orangteman. Tiap teman berdiri di satu sisi denganmemegang satu tangan peserta didik yang melakukan. Pada gerakan kip oleh peserta didikyang melakukan, kedua teman bersama-sama menarik kedua tangan tersebut ke arah depan-atas.


3)  Pembelajaran tahap 3
  Melakukan pembelajaran seperti pembelajaran1, tetapi kedua tangan di sisi telinga (seperticpada stut).

4)  Pembelajaran tahap 4
  Pembelajaran 3 dilakukan di atas peti lompat atau matras yang disusun tinggi ± 50/80 cm. Pembelajaran dilakukan dengan diawali
setengah guling depan.
5)  Pembelajaran tahap 5
  Pembelajaran 3 diulangi dengan lambat laun merendahkan peti lompat/matras yang disusun, hingga rendah sekali dan akhirnya di atas lantai.


c.  Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pembelajaran guling lenting
  Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan pembelajaran guling lenting antara lain sebagai berikut.
  1)  Pada saat kedua kaki dilemparkan, kedua lutut bengkok.
  2)  Kedua kaki terbuka/tidak rapat.
  3)  Badan kurang melenting, atau terlalu melenting (membusur).
  4)  Kurang tolakan tangan.

B.  Pembelajaran Rangkaian Senam Lantai
  Tujuan rangkaian gerakan senam lantai adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan rangkaian gerakan senam lantai yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan rangkaian gerakan senam lantai, coba rasakan teknik-teknik rangkaian gerakan senam lantai yang mana mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.

  Rangkaian gerakan senam lantai dapat dilakukan dengan cara: perorangan dan berpasangan. Dalam melakukan rangkaian gerakan senam lantai, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti: kerja sama, tanggung jawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.

  Bentuk-bentuk rangkaian gerakan senam lantai antara lain sebagai berikut.
1.  Pembelajaran  Rangkaian Gerakan Guling Depan dan Guling Belakang  Senam lantai selain sebagai pemanasan juga sangat menarik untuk ditonton, baik dilakukan secara perorangan maupun secara massal. Gerakan secara seragam dan membentuk formasi menarik dan mengesankan. Pria tampil selama 70 detik dan wanita 90 detik, dengan diiringi musik. Rangkaian urutan mulai dari lompatan, putaran, keseimbangan diselingi dengan unsur lonjakan dan akrobatik.



6 comments:

Bisnis dan Clothing said...

lagi cari artikel seputar penjas, karena ada teman saya yang bekerja sebagai guru dan menyuruh saya mencari informasi seputar penjas dan BOOM

Gila keren banget blog nya , materi nya lengkap di sertai gambar pula
keren mas makasih infonya sangat membantu

Anonymous said...

mantap gan.. keren artikelnya..

nur syamsudin fikri said...

siip. mohon doanya ya,, semoga bermanfaat

moris said...

Donaco Poker Sebagai Situs Agen Poker Online Uang Asli Yang Menyediakan Transaksi Dari Bank Bca, Bni, Bri, Mandiri dan Danamon Memberikan Minimal Deposit Yang Sangat Murah Serta Menyediakan Hadiah Jackpot Setiap Harinya Dan Bisa Bermain Dengan Para Player Dari Seluruh Kota Yang Ada Di Indonesia.

Waktu Yang Relatif Singkat Dalam Semua Proses Transaksi Akan Semakin Membuat Para Member Betah Dan Puas.

Hubungi Kami Secepatnya Di :
Hub kami.
WHATSAPP : +6281333555662

Dewa Tanah said...

Dengan melakukan setoran, Anda dapat melakukan transfer melalui BCA, BNI, Mandiri, BRI, Permata dan banyak bank rekanan lainnya. Setelah melakukan deposit, ketersediaan dana yang disimpan dapat digunakan untuk memasang href="https://dewakapas.blogspot.com/" rel="nofollow">taruhan judi bola.

Dewa Tanah said...

Dengan melakukan setoran, Anda dapat melakukan transfer melalui BCA, BNI, Mandiri, BRI, Permata dan banyak bank rekanan lainnya. Setelah melakukan deposit, ketersediaan dana yang disimpan dapat digunakan untuk memasang taruhan judi bola.

Post a Comment

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah Kerjakan soal dengan benar sehingga mampu meraih nilai terbaik Memuat…

Popular Posts